Bab 10 - Proposal

5.4K 1K 98
                                    

Hari 6
Musim Panas 1848

Mencengangkan. Dia masih tampak seperti manusia normal. Bekas luka gigitan di punggung tangannya sudah memudar. Aku berharap bisa memeriksa apakah ada bekas gigitan vampir lain di bagian lain tubuhnya? Tapi Amanda Bennett bahkan enggan mengizinkanku menyentuh tangannya lebih dari enam detik. Well, kurasa aku akan bersabar memulai eksperimenku sampai setelah kami menikah. Ketika itu terjadi, aku punya akses untuk memeriksa seluruh bagian tubuhnya. Tidak peduli dia suka atau tidak.

Pertemuan hari ini sedikit canggung. Kuharap Count Bennett akan mengabaikan ketidaksopananku tadi.

Jurnal Medis Dr Neville Annesley

***

"Dengar! Dengarkan aku!" Amanda bersuara. Tapi kalimatnya terkubur dengan keriuhan, amarah dan kesalahpahaman yang bercampur baur sampai tidak bisa dimengerti. Kedua kakak perempuannya terlihat bersukacita. Mereka berpikir pada akhirnya ada saudara mereka yang hidup seperti kisah Putri dalam dongeng,  atau setidaknya layaknya gadis-gadis di novel romantis penuh adegan biru.

Skandal sebelum pernikahan. Walau hampir pasti menerima hujan hujatan tapi selalu ada yang merasa itu hal yang indah. Tidak ada yang lebih romantis daripada gadis bangsawan lugu yang menentang norma dan mengambil resiko berasmara dengan pria berpengalaman. Pria yang dengan lancang merenggut kehormatan sang gadis karena dikuasai gairah dan tidak sabar menunggu untuk mencicipinya dengan cara yang sah.

Tapi bukan seperti itu kejadiannya. Amanda masih waras. Begitupun Viscount Annesley. Amanda bahkan tidak pernah membaca buku roman. Keluarganya hanya mengizinkannya membaca buku dongeng berisi kisah cinta yang lugu untuk anak umur sebelas tahun. Berbeda dengan kakaknya yang punya akses ke buku-buku dewasa setelah mereka menikah — Dia nyaris sama murninya dengan bayi kelinci yang baru lahir. Hanya bisa bersembunyi sambil mengamati tanpa benar-benar tahu ancaman yang mengincarnya.

"Dengarkan aku!" Amanda menggebrak meja ruang makan keluarga. Seluruh keluarganya terdiam. Ada suara patahan yang mengerikan tercipta. Sesaat seluruh keluarga Bennett meyakini kalau itu mungkin suara tulang tangan putri bungsu mereka yang retak. Tapi ternyata mejanya yang rusak. Bahkan hampir terbelah dua.

"Meja ini dibuat dari kayu yang diimpor dari India!" Countess Priscilla berseru panik.

"Astaga, maksudku, apa kau baik-baik saja? Suaranya keras sekali," Priscilla segera memeriksa tangan anaknya yang secara ajaib tidak terluka sedikitpun. Sang countess langsung ingat mana yang harus dia prioritaskan ketimbang meja makannya yang mahal.

Amanda merasa bingung. Dia hanya menggebrak meja tapi kini meja itu hampir patah? Ini bukan pertama kalinya. Belakangan barang-barang yang dia sentuh terasa begitu rapuh sampai Amanda harus ekstra hati-hati hanya untuk mengiris daging steak ketika makan malam. Namun gadis itu segera ingat urusan yang lebih penting.

"Dengar, lord Annesley tidak pernah menciumku atau apapun itu yang kalian duga," Amanda menjelaskan dengan wajah memerah.

"Apa kau bicara jujur?" Count Bennett memastikan.

"Aku bersumpah," Amanda mengangguk.

Tapi tatapan kedua orang tuanya masih belum yakin. Mereka menarik nafas dan sedikit ragu namun lanjut bertanya.

"Dia tidak melakukan hal yang lain?"

"Apa maksud ayah?"

"Itu, hal yang seperti—" Count Bennet mempertimbangkan kalimatnya. Putrinya masih murni, dia tahu kalau Amanda masih percaya kalau bayi bisa tercipta hanya dari berciuman.

The Viscount Vampire Wife (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang