Bab 34 - The Earl's Mansion

2.8K 681 44
                                    

"Lady Eloise sudah sadar," seorang pria yang memiliki rambut sedikit pajang dan diikat dengan tali memberi tahu. Tangannya terlihat kokoh walau berkeriput, rambutnya pun sudah memutih. Amanda menyadari kalau dia mungkin sudah bekerja cukup lama pada keluarga Manners. Butler seperti itu, bisa diandalkan. Bahkan untuk menyembunyikan rahasia gelap para tuan mereka.

"Apa kau sudah bilang padanya apa yang kusuruh?" Cedric memastikan. Dia duduk di ruang santai rumahnya yang kini memiliki pencahayaan temaram. Perapiannya menyala. Apinya membakar dengan hening melahap batang kayu maple kering dengan perlahan.

Cedric mempersilahkan Amanda yang baru saja sadar dari pingsannya sepuluh menit yang lalu— serta kakak perempuannya Violet yang sedang bernasib sial— duduk di sofa berseberangan dengan dirinya. Amanda melirik — tanpa berani menyentuh— tiga cangkir teh Earl grey dengan perasan lemon di atas meja dekat perapian. Cedric mungkin berbahaya, Amanda tidak akan mau makan apapun di rumahnya.

"Saya bilang padanya, Lord Manners tidak suka sikapnya yang tidak hormat terhadap lady Annesley. Saya juga bilang kalau dia mau minta maaf, maka pertunangan akan dilanjutkan," kata sang Butler.

"Lalu apa responnya?"

"Dia bilang ingin pulang dan mempertimbangkan sekali lagi pertunangan anda," butler itu mengangguk.

"Itu bagus. Sepertinya dia tidak ingat betul apa yang terjadi," Cedric tersenyum tipis, mengambil cangkir tehnya dan menyesapnya.

"Lady Eloise terobsesi menikah dengan anda, tapi harga dirinya sangat tinggi. Dia lebih baik gagal menikah daripada minta maaf padaku," Amanda berkomentar, dia masih belum sepenuhnya paham bagaimana mencerna situasi saat ini.

"Dia tidak bisa memenuhi permintaanku, artinya dia mungkin tidak cocok menjadi Lady Manners," kata Cedric tenang.

"Itu sedikit tidak berperasaan kan? Kau memperlakukan lady Eloise seolah dia tidak berarti," Amanda mengkritik.

"Hmm, Lady Amanda, kau terlalu baik," Cedric berkata seolah memuji.

"Jangan lihat adikku seperti itu, my lord. Itu tidak pantas setelah apa yang kulihat—"

"Violet, apa ada yang ingin kau jelaskan padaku?" Amanda mulai segar dan kembali cerewet ingin memahami semua yang terjadi di pesta tadi. Amanda ingat kalau dia bertengkar dengan Eloise. Lalu dia entah bagaimana terbangun di sebuah kamar bersama Violet yang juga tidak mau melepaskan tangannya.

"Aku juga tidak mengerti, bagaimana kalau kau yang menjelaskan pada kami, my lord? Kau sepertinya tahu apa yang terjadi pada Amanda tadi," ujar Violet serius.

"Apa yang kulakukan?" Amanda cemas.

"Jangan kaget, kau tadi mencoba mencekik lady Eloise sampai dia mati. Kau sangat kuat, aku tidak bisa melepaskanmu. Sampai Lord Manners datang dan menjauhkanmu dari Lady Eloise," Violet bercerita.

"Astaga!" Raut wajah Amanda berubah pucat.

"Padahal Neville bilang aku sudah sembuh. itu gangguan saraf motorikku. Karena kecelakaan beberapa bulan lalu—" lanjut Amanda berusaha memahami.

"Gangguan saraf motorik?" Cedric bertanya.

"Ya, itu membuatku sekuat samson, oh astaga itu memalukan. Tapi katanya aku sudah sembuh, seharusnya—"

"Oh aku ingat, hari dimana keluarga kita berkumpul membahas pernikahanmu, kau mematahkan meja tebal kesayangan ibu menjadi dua," Violet menimpali.

"Iya, itu—"

"Gangguan saraf motorik? Itu yang dikatakan oleh suamimu?" Cedric tertawa geram.

"Apa ada yang salah?'

The Viscount Vampire Wife (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang