Bab 29 - His Anger

3.1K 703 54
                                    

Gentleman Room,
Madam Damiana's Party

Cedric tidak pernah memikirkan rumor. Sejak lama dia tidak peduli seperti apa citranya. Dia tidak pernah ingin menjadi pewaris Duke ataupun seorang Earl. Dia bahkan siap meninggalkan dunia kapan saja. Dan itu bukan omong kosong. Dia benar-benar pernah mencoba bunuh diri. Karena itu, menjaga sikap bukan hal yang biasa dia lakukan. Ketika dia merencanakan rumor untuk mendapatkan Amanda— dia tidak memikirkan kalau gadis pujaannya bisa menderita.

Perempuan selalu menjadi pihak yang paling disalahkan. Sementara pria bebas begitu saja tanpa perlu kehilangan kehormatannya. Seperti saat ini, tatkala Amanda menjadi obyek penghakiman para perempuan— para pria malah mengomentari Earl Rutland santai.

"Lady Annesley padahal belum lama menikah, apakah sang Viscount tidak cukup menyenangkannya?"

"Kau hebat, my lord, terang-terangan menantang Viscount seperti itu. Itu terserah pihak perempuannya kan. Dia sendiri yang mendatangimu,"

"Lalu, bagaimana rasanya melakukan affair dengan Lady Annesley? Astaga, dia sudah tiga tahun menjadi obyek khayalan para gentleman di sini. Kami semua penasaran,"

"Tidak ada yang terjadi, itu semua hanya rumor," bantah Cedric. Dia merasa tidak nyaman. Merebut istri orang seharusnya tidak bisa dianggap pencapaian. Tapi para bangsawan London sudah terbiasa menganggap perempuan sebagai properti. Saat ini sedang ada pendapat yang kontroversial. Yaitu ada yang lebih membanggakan ketimbang mendapatkan gadis terbaik di social season sebagai istri. Yaitu jika bisa mendapatkan perhatian dari seorang lady terhormat yang masih terikat pernikahan.

Tentunya itu bukan hal yang bisa diumumkan. Itu adalah skandal yang bisa berakhir dengan duel antara pria terhormat. Para pria membicarakannya hanya antara mereka. Tidak ada cibiran atau hujatan. Hanya ada kekaguman tipis karena sebagian besar dari mereka enggan membuat skandal dengan wanita terhormat. Para pria itu hanya berani meniduri gundik, wanita dari kalangan jelata serta pelacur. Para lady tidak akan berkomentar walaupun tahu suami mereka berbagi ranjang dengan pelacur. Tapi kalau ada perselingkuhan dengan sesama bangsawan — para perempuan itu akan mencari dukungan untuk menghukum si perempuan.

"Anda tidak perlu berpura-pura my lord, tidak ada Viscount Annesley di sini. Atau, apakah anda takut kalau sang viscount menantang anda? Astaga anda kan tahu kalau kau berani mendekati istri seorang gentleman, anda juga siap berduel," salah satu gentleman bicara. Cedric mengerutkan keningnya.

Tentu saja dia tahu itu. Perceraian adalah hal yang sulit dilakukan di kalangan bangsawan. Kecuali dengan alasan yang benar-benar kuat atau jika pihak pria yang mengajukannya. Cedric membutuhkan Amanda. Dia sudah mencoba membunuh Neville satu kali dan dia tidak akan berhenti hanya di situ. 

Cedric enggan menanggapi pembicaraan para gentleman soal dirinya. Dia melihat dua orang pria yang salah satunya menumbuhkan kumis tipis memasuki ruangan privat. Cedric berdiri dan mendekati mereka.

"Kita harus bicara," kata Cedric serius.

"Ah, sang Earl. Tentu saja, kami baru saja akan memanggilmu. Masuklah," pria berkumis itu melepas topi tingginya dan membungkuk sedikit. Dia memakai kacamata dan sedikit jangkung. Matanya seperti orang yang kurang tidur dan kulitnya sangat pucat seperti bayi baru lahir yang kedinginan.

"Dua vampir yang kalian kirim untuk membantuku, mati. Mereka terlalu bodoh mengejar Viscount Annesley sampai ke tanah lapang dan mereka terbakar. Karena kebodohan mereka, rencanaku untuk mendapatkan Lady Amanda semakin jauh. Perempuan itu hampir pasti menjauhiku sekarang," kata Cedric geram.

"Astaga, ya itu sangat disayangkan. Kami sudah tahu soal itu. Tapi kita bisa mencobanya lagi. Lalu, ada yang kau tidak tahu soal Lord Annesley my lord. Dia bukan Viscount atau prajurit biasa," kata pria berkumis itu tenang sambil duduk di sofa kulit yang diterangi sinar bulan.

"Apa maksudnya?"

"Kami mengirim beberapa mata-mata ke kediamannya. Cukup sulit mendapatkan informasi, karena dokter itu sangat berhati-hati. Tapi kami cukup yakin kalau beliau adalah seorang pemburu vampir. Dan istrinya, rupanya adalah obyek penelitiannya. Kami punya beberapa lembar jurnal yang tercecer. Sang Viscount mencoba membakarnya di perapian tapi mata-mata kami berhasil menyelamatkannya. Dari sana kami tahu, kalau Lady Annesley ternyata serupa dirimu," Vampir berkumis itu menceritakannya dengan tenang namun tidak bisa menyembunyikan semangatnya.

"Itu— benarkah?" Cedric terdengar ragu.

"Ya, dua vampir yang kemarin kami kirim, mereka sepertinya dibunuh oleh Neville Annesley. Kebetulan yang mencengangkan bukan? Kau dan perempuan pujaanmu, ternyata memiliki kesamaan. Darah kalian, sangat berharga. Dengan adanya kalian berdua, maka harapan kaum vampir untuk hidup normal tapi tetap memiliki fisik kuat dan abadi akan terwujud," pria itu terkekeh. Rekannya yang berpakaian serba hitam dan bahkan tidak melepas topinya hanya mengangguk.

Cedric sangat terganggu mendengarnya. Apakah para vampir merencanakan hal yang serupa? Apakah mereka akan melakukan hal yang sama dengan tubuh Amanda? Apakah mereka akan menyiksanya, mengambil darahnya seperti ternak seperti dirinya dulu?

"Kalian tidak boleh menyentuh Amanda," kata Cedric.

"Tidak, my lord. Kami membutuhkannya, mungkin darahnya lebih berharga daripada dirimu. Tapi tidak perlu khawatir, kau akan sering bertemu dengannya. Setelah sang Viscount terbunuh, kau akan menikahinya dan membawanya bergabung dengan kita. Semua orang senang bukan?" Kata vampir berkumis itu kalkulatif.

"Tidak, kau tidak mengerti. Aku tidak menginginkan hidup seperti itu bersama Lady Amanda. Kalau kalian menyentuhnya, aku tidak akan bersedia membantu penelitian kalian lagi. Aku akan bunuh diri," kata Cedric terdengar putus asa.

"Oh? Silahkan saja. Kini kami sudah tahu tentang Lady Amanda. Kau bisa menentang kami, kalau kau punya nyali. Kalaupun kau mati— kami masih punya Lady Amanda," kata Vampir itu lagi kalem.

"Siapa lagi yang tahu soal ini?"

"Hmm? Coba kuhitung. Selain mata-mata yang di rumah Dr Annesley. Ada aku, Viktor di sebelahku serta, anda my Lord. Ah tapi mungkin sudah lebih banyak dari ini. Karena aku mengirimkan jurnal itu ke pemimpin kita petang tadi. Seharusnya dia mungkin juga sudah membacanya," pria berkumis itu tampak menikmati kekalutan di wajah Cedric.

Kemudian seolah sekejap kedipan mata, sebuah belati perak tertancap pada jantung vampir berkumis itu. Cedric menarik nafas. Dia amatiran tentu saja. Dengan gentar dia berusaha mencabut kembali belati perak itu. Viktor, vampir berpakaian hitam itu terkejut dan berusaha melawan Cedric.

"Seharusnya kau tidak bisa menyentuh perak," kata Viktor parau. Dia menangkap tangan Cedric, berusaha melepaskan belati perak di tangannya.

"Tidak, aku berbeda dari kalian. Kalian sendiri yang bilang kalau aku berbeda!" Cedric menggertak, berusaha melepaskan cengkeramannya. Kalau dia gagal kali ini, maka mereka akan membunuh dirinya dan menangkap Amanda. Cedric tidak bisa berharap kalau suaminya yang pemburu vampir akan menyelamatkannya.

Belati perak di tangannya juga membakar kulit Cedric. Tapi dia masih bisa menahannya. Dia berusaha membiasakan berada di dekat perak selama bertahun-tahun. Usahanya tidak sia-sia. Dia menyimpan sebilah pisau perak di balik jasnya selama ini kalau dia harus bunuh diri atau menghadapi situasi seperti ini.

Cedric masih memiliki virus vampir di tubuhnya. Itu membuatnya abadi dan cukup kuat. Walaupun begitu. Melawan seorang vampir murni seperti Viktor adalah hal yang nyaris mustahil. Viktor menunjukkan taringnya, menghunjamkannya ke bahu Cedric. Tapi dia tidak peduli. Dia harus melakukan apapun untuk membunuhnya. Dia tidak peduli dengan rasa sakit yang terasa terbakar di bahunya. Dia berhasil menguasai situasi dan menindih sang vampir. Gerakannya yang canggung tidak menghalanginya untuk menancapkan pisau itu kuat-kuat ke jantung Viktor.

Viktor masih memberontak, walaupun tubuhnya melemah. Cedric mungkin tidak bisa melakukan pembicaraan manis dengan Amanda. Dia tahu kalau dia hanya bisa menakutinya dan malah membuat Amanda membencinya. Tapi Cedric rela membunuh demi mendapatkannya. Dia juga rela membunuh demi melindunginya. Cedric tahu kalau dia mencintainya dan dia tidak akan membiarkan para vampir itu mendekati Amanda.

Dia terengah, dia terduduk dengan tubuh gemetar. Viktor dan vampir berkumis itu mulai terbakar perlahan berubah menjadi arang. Kini Cedric harus mencari Amanda. Untuk menjaganya tetap aman di sampingnya.

***

Hola! Terima kasih sudah menunggu. Jangan lupa vote dan komennya ya Darlin' 😚



The Viscount Vampire Wife (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang