02 - Airlangga Cavero Everest

8.6K 722 11
                                    

Happy reading!

♡▪︎♡▪︎♡

2 tahun kemudian

"Cle, OSIS buka pendaftaran buat sekretaris baru, karena si Nora pindah, lo minat nggak?" tanya Nadin. Dia dan Cleo tengah berada di kantin untuk menuruti perut mereka yang sudah keroncongan.

Ya, selepas masa buruk bagi Cleo, perempuan itu kini memilih untuk melanjutkan hidupnya. Hanya karena Bundanya dan sosok 'penolong' di rooftop dua tahun lalu.

Nadin Tamara Quenza, perempuan yang menjadi sahabat Cleo satu-satunya. Cleo termasuk anak yang aktif dan mempunyai banyak teman, tapi dia hanya punya satu sahabat yang setia menemaninya kemanapun.

Cleo meletakkan sendoknya, lalu menghela nafasnya pelan. "Yang seleksi OSIS kemarin aja gue nggak kepilih apalagi ini," keluh Cleo pesimis. "Dari sekian banyak murid di sini, gue yakin, gue nggak bakal keliatan wujudnya sedikitpun," ungkap Cleo dengan wajah lesu.

"Ck, gampang putus asa banget sih lo, coba aja dulu Cle, lo mau nolak kesempatan jadi sekretarisnya pangeran Es?" tanya Nadin sedikit menunduk agar tak terdengar yang lain.

Dahi Cleo mengernyit heran. "Pangeran Es? Kak Airlangga?"

Nadin mengangguk antusias. "Bayangin Cle, lo ke sana ke sini sama Kak Airlangga, ketemu terus dirapat. Pusing sih emang jadi sekretaris, tapi lumayan kan bisa cuci mata tiap hari."

Cleo menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Gue sih pengen Din, cuma gue takut nggak bisa bagi waktu buat bantu Bunda di rumah."

Nadin diam, perempuan itu tau persis bagaimana keadaan Cleo setelah ayahnya meninggal. Ekonomi keluarganya berantakan, Bunda Cleo hanya mengandalkan pemasukan dari toko roti kecilnya yang sudah ia bangun sejak lama.

"Tapi boleh deh gue coba, kali aja berhasil," semangat Cleo.

Nadin bertepuk tangan heboh. "Yesss, yuk daftar!"

Nadin langsung menyeret Cleo agar mengikuti langkahnya meninggalkan area kantin. "Nadin sialan, bakso gue belum habis bangke!"

••♡《》♡••

"AYOO DAFTAR JADI SEKRETARISNYA AIRLANGGA! GRATIS FOTO SAMA MARIO!" ya itulah contoh promosi yang dilakukan oleh Alby, sang bendahara OSIS SMA Lentera. Terdengar aneh memang.

"YANG IKUT PROMOSIIN DAPET NOMERNYA ERLAN!" rambahnya.

Erlan maju, menjitak kepala Alby yang tengah berorasi di depan ruang sekretariat OSIS. "Ck, ganggu aja lo," sentak Alby yang kesal.

Sontak teriakan Alby memancing perhatian siswa SMA Lentera yang tengah berlalu lalang karena jam istirahat. Mario memasang sebuah poster di papan informasi sekolah.

Mario, The student council consultant berdiri di depan mereka. "OSIS BUKA PENDAFTARAN SEKRETARIS BARU, SELEKSI AKAN DIADAKAN BESOK DAN INI HARI TERKAHIR MENDAFTAR!" teriaknya lantang.

Para siswi beriuh heboh, posisi sekretaris adalah posisi yang sangat dekat dengan ketua OSIS mereka yaitu si Pangeran es.

"Kalian boleh bubar, terimakasih atas perhatiannya," tuturnya diakhiri desakan para siswi yang ingin segera mengantri di ruang sekretariat.

"Woyy sabar, satu-satu!" ujar Alby, lelaki bertubuh gempal itu menghalangi setiap siswi yang berdesakan masuk dibantu anggota OSIS yang lain.

"KALAU NGGAK ANTRI, NGGAK AKAN JADI SELEKSI!" putusnya yang sudah frustasi.

AIRLANGGA [END]Where stories live. Discover now