15 - Obat

5.9K 560 26
                                    

Happy Reading!

♡▪︎♡▪︎♡

Cleo menginjakkan kakinya keluar dari supermarket saat sudah membeli mie rebus untuk makan malamnya. Dia berjalan kaki seorang diri, menapaki jalanan yang lumayan sepi.

Manik hazelnya mengedarkan pandangannya, saat mendengar suara orang seperti tengah beradu jotos.

Cleo mengerjap beberapa kali saat melihat Airlangga yang hampir sekarat---ralat tengah melawan empat orang pria berbadan kekar seorang diri. Gadis itu menutup mulutnya khawatir melihat Airlangga sudah terkapar di tanah dengan pandangan sayunya.

Dengan sedikit keberanian, Cleo berteriak meminta bantuan sambil melemparkan batu-batu di sekitarnya pada preman yang dua diantaranya sudah pingsan. "Woy, pergi lo!" teriak Cleo mengancam membuat kedua preman yang memukul Airlangga berhenti, menggendong pria yang sudah pingsan lalu meninggalkan Airlangga sendiri.

"Kak," Cleo meringis kecil melihat keadaan Airlangga yang sudah babak belur. "Cle...," panggil Airlangga serak.

Gadis itu terbelalak kaget ketika mobil sport hitam milik Airlangga juga sudah menabrak pembatas jalan, Cleo mendekatkan wajahnya pada Airlangga, dan barulah dia menyadari bahwa cowok itu mabuk karena bau alkohol yang menyeruak.

"Lo bisa jalan nggak Kak? Gue cariin taksi bentar ya," ujar Cleo panik, ia menoleh ke kanan dan kiri tidak mendapati satupun kendaraan yang lewat.

Cleo berdecak kesal, ia kembali pada Airlangga, sebelum itu juga mencabut kunci mobil yang tergeletak begitu saja di pinggir jalan. "Ayo Kak, rumah gue deket dari sini, lo bisa jalan kan?" tanpa menunggu jawaban Airlangga, Cleo segera merangkulkan tangan cowok itu ke bahunya. Dan gotcha! Cleo yang harus menahan setengah bobot tubuh Airlangga.

Ya gusti, berat banget kaya beban hidup author.

Airlangga terbatuk kecil, kesadarannya hampir lenyap karena masih berada dalam pengaruh alkohol. "Maaf Cle...," racau cowok itu yang masih terdengar Cleo.

"Iya-Iya, besok aja maaf-maafnya kalau udah lebaran," balas Gadis itu asal.

Setelah lima menit berjalan, akhirnya mereka berdua sampai di rumah Cleo. Gadis itu membuka kunci rumahnya, mendapati Davira yang belum juga pulang.

Cleo memilih membawa Airlangga ke kamar tamu yang berada di lantai satu, setelah berhasil menidurkan Airlangga ke ranjang, gadis itu kembali ke dapur untuk mencari obat P3K.

"Kenapa bisa gini sih Kak," omel Cleo yang tangannya masih sibuk membersihkan luka di wajah Airlangga. Hanya lebam dan sedikit luka sobek pada pinggir bibirnya. Dan itu malah membuat ketampanan Airlangga menjadi berkali lipat.

Sial, Ketos Lentera sekaligus wakil Calzelions ini benar-benar meresahkan!

"Ma..ma..," Kesadaran Airlangga perlahan kembali, hal pertama yang dia lihat adalah wajah cantik Cleo yang berada di atasnya. Melihat tatapan manik emerald itu membuat Cleo terdiam kaku. "Lo mabuk Kak," ujar Cleo menghalau keheningan yang ada.

Airlangga memijat pelipisnya. "Shh...," Airlangga meringis kecil ketika tangannya tak sengaja menyenggol luka lebam di wajahnya.

"Ayo, gue obatin dulu," Cleo kembali menuangkan obat merah pada luka, Airlangga diam-diam menatap lekat Gadis di hadapannya kini. Bibir tipis, hidung yang tak terlalu mancung, mata yang indah, Ah.. bolehkah Airlangga menikmati pemandangan ini setiap hari?

Cleo yang menyadari tatapan Airlangga mendadak gugup, jarak mereka terbilang cukup dekat. "U-udah Kak," ujar Cleo sambil terbata-bata.

Airlangga ingin duduk tapi ia merasa nyeri di ulu hatinya. "Ck, sialan," umpat Airlangga meringis kesakitan.

AIRLANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang