21 - Penawaran

5.3K 497 39
                                    

Happy Reading!

♡▪︎♡▪︎♡

"Katanya Kak Langga baru aja menang olimpiade tingkat nasional, keren nggak tuh?" tanya Nadin pada Cleo yang sejak tadi tidak menyentuh makanannya.

"Beneran?" tanya Leyna, salah satu anggota OSIS yang juga sedang ikut bergabung bersama mereka.

Nadin mengangguk antusias. "Beneran, gue tahu dari Bu Sisil sendiri," jawabnya.

"Cle?"

"CLEEOOO!"

Cleo refleks menepis kepala Nadin ketika gadis itu berteriak tepat di samping telinganya. "Ngomongnya bisa pelan nggak sih, Din? Budeg gue," sebalnya.

Nadin menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan tertawa tanpa dosa. "Lagian lo sih. Udah makanan cuma dimainin, gue panggil nggak jawab. Mikirin apa sih?" tanya Nadin penasaran.

"Nggak ada," jawab gadis itu lesu.

"Lo nggak mau samperin Kak Langga, terus minta traktirannya gitu?" Nadin beralih untuk menyendok mie yang ada di mangkuk Cleo.

"Nadin anjir! Mie goreng gue," kesal Cleo. "Muka lo kusut gitu, makanya mie nya masuk ke mulut gue aja," ujarnya tanpa dosa.

Di sisi lain, ada Airlangga yang juga sedang termenung memikirkan sesuatu. Pandangannya mengarah pada lapangan Lentera dari ruang OSIS nya. Airlangga tahu, apapun yang dikatakan Reynold itu tak main-main. Tapi, bagaimana cara mencegah Reynold agar tidak menjodohkan dirinya?

Apa dia bisa menemukan gadis sesuai kriteria Reynold? Airlangga tidak ingin mengenal orang baru.

Satu pikirannya.

Cleo... saat ini hanya Cleo yang mampu menarik perhatiannya.

Tapi, apa Reynold setuju?

Airlangga mengacak rambutnya frustasi. "Ma, seandainya Mama masih disini, pasti semuanya nggak akan serumit ini," keluh cowok itu dengan mata terpejam.

"Ada masalah?" Erlan datang dan mengambil posisi duduk di samping Airlangga. Tangannya memegang satu cup kopi dan menyandarkan tubuhnya di sofa.

"Nggak ada," jawab Airlangga seadanya.

"Tatapan mata lo nggak mengisyaratkan lo baik-baik aja," balas Erlan santai. Airlangga berdecak, temannya ini benar-benar cenayang.

Erlan terkekeh kecil melihat Airlangga yang kebingungan. "Bokap lo lagi?" tanya Erlan yang diangguki Airlangga.

"Ikut apa kata hati lo, yakin kalau Mama lo selalu ngasih saran lewat hati," saran Erlan yang langsung pergi meninggalkan Airlangga.

Apa Airlangga bisa?

Sayangnya Airlangga harus melakukan sesuatu, sebelum dia pulang ke Indonesia dan Ayahnya melakukan rencana yang telah dibicarakan semalam.

••♡《》♡••

Cleo menyusuri koridor SMA Lentera sendirian, mulai sekarang dia akan pulang dan pergi menaiki ojek online saja, tak berani pergi jauh dari pos satpam semenjak kejadian penculikan itu.

Langkahnya terhenti ketika seseorang menariknya menuju ruang musik yang gelap, dan.. "Aaa tol-- Hmmpph."

"Hey, sstt.. gue Airlangga," bisik cowok itu membuat mata Cleo membulat sempurna.

"Lo--" ucapan Cleo tersendat ketika melihat senyum Airlangga yang tampak begitu manis.

Bugh!

"Ngagetin gue aja lo Kak! Gue kira gue bakalan diculik lagi tadi," kesal Cleo sembari memukul dada bidang Airlangga.

AIRLANGGA [END]Where stories live. Discover now