BAB 12

963 138 54
                                    

" Biar aku jaga dia. "

" Tapi boss.. "

" Aku jaga dia. Sekarang, cari perempuan tu sampai dapat! " Teriak Hyunjoo. Para pengganas akur, lantas menurut kata Hyunjoo.

Mereka berlari, dan berpecah, sesuai mengikut kumpulan masing-masing.

Mencari Heeso yang sudah pun masuk kedalam pesawat Air Force Jihoon.

Ditemani Jaemin dan Marie yang sedia menjaga keadaan.

" Heeso, cepat! Kesian Jihoon. " Bisik Jaemin. Heeso angguk, mencari butang yang dia tahu.

Namun, semuanya membawa kepada kekeliruan.

Eee Park Jihoon! Kenapa tak beritahu tadi kena tekan apa?!

" Hyunjoo... " Lirih Jihoon, memandang gadis dihadapannya tanpa kelip.

Dengan parut besar yang menggores wajahnya daripada dahi sehingga kebawah dagu. Ditemani beberapa goresan lama.

Seperti goresan berlawan.

Dan parut itu, Jihoon pasti itu parut lama.

" Jihoon... "

Kali ini Hyunjoo berubah nada. Lirih dan sayu, melihat kepada keadaan mereka yang hanya berdua.

" Saya ingat awak dah... "

" Mati? "

Jihoon menunduk, mengemam bibir. Hyunjoo mencangkung, lantas menyelitkan rambutnya kebelakang telinga.

Jika 4 tahun lepas dia datang kesini dengan rambut pendek, kini rambutnya sudah panjang mencecah pinggang.

Dibiarkan berjurai, kerana Hyunjoo akan mengikatnya nanti.

" Saya selamat dalam letupan tu, Ji. Saya diselamatkan para pengganas. Tapi... Saya disiksa, Ji. "

Dan air mata lolos keluar daripad mata si gadis. Memandang Jihoon dengan sayu.

" Disiksa? Maksud awak? "

" Mereka cari awak, Ji. Sebab awak bom keluarga mereka. Sampailah saya setuju nak bekerjasama, barulah saya tak disiksa. Sekarang, saya salah seorang daripada mereka. Nama saya bukan lagi Hyunjoo kat sini... "

" Hyunjoo... "

" Nama saya sekarang, Clair. Ketua pengganas disini. "

" Hyunjoo, kita lari ya? Saya bawa awak pulang. " Desak Jihoon, sungguh tidak menyangka gadisnya akan berakhir begini.

" Boleh awak janji? "

" Boleh! Apa sahaja demi awak, sayang. "

" Bawa saya pulang, Ji. Bawa saya kembali ke pangkuan awak. " Rayu Hyunjoo. Sungguh dia ingin pulang ke Korea.

Afrika ini sungguh menakutkan meskipun dia ketuanya.

Dia rindukan Korea. Dia rindukan semua kanak-kanak dipusat anak yatim itu. Dia juga merindukan keluarga Jihoon yang sering memanjakannya.

Dia ingin pulang...

" BOSS! "

Teriakan salah seorang pengganas, meraih perhatian mereka. Lantas Hyunjoo berpura-pura memegang kuat ikatan Jihoon.

" Kami dapat tangkap dorang, boss. "

Serentak mata Jihoon membulat. Memandang Jaemin, Marie yang sedang dipegang kuat.

Dan...

Heeso.

Yang kini sedang meronta dalam pegangan dua orang pengganas.

1437 / pjhWhere stories live. Discover now