2. Ocean Javiera

2.3K 250 218
                                    

Mulut Ocean menganga penuh kagum saat matanya menatap bangunan megah yang berada di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mulut Ocean menganga penuh kagum saat matanya menatap bangunan megah yang berada di hadapannya. Bahkan manik Ocean tak berkedip setelah menginjakkan kaki di depan gerbang De Leon High School. Perlahan Ocean menuntun sepeda usangnya memasuki halaman sekolah.

"Woah! Banyak banget mobilnya." Ocean melihat deretan lamborghini aventador, tesla, dan rolls royce yang terparkir rapi di hadapannya.

Ini tempat parkir atau showroom mobil? batin Ocean tak percaya. Kayaknya gue cuma jadi butiran debu sekolah di sini, Ocean menatap sendu sepeda usang miliknya.

Ocean segera menggeleng pelan, Gue enggak boleh insecure! Gue harus semangat sekolah di sini supaya bisa lulus dengan nilai terbaik dan masuk kampus impian gue, Ocean melanjutkan langkah seraya menuntun sepedanya mencari tempat parkir yang masih tersedia.

Setelah mendapat tempat kosong, Ocean memarkirkan sepedanya di bawah pohon. Sebagian orang menatap Ocean sinis merasa risih dengan kehadiran Ocean yang membawa sepeda usang ke sekolah.

Kenapa mereka ngeliatin gue kayak gitu? Apa penampilan gue aneh? Ocean menatap mereka singkat lantas menundukkan kepala mengamati penampilannya. "Enggak ada yang aneh sama penampilan gue," gumam Ocean.

Ocean kembali mengangkat kepalanya ketika mendengar suara deru motor, atensi Ocean dan semua orang tertuju kepada tiga laki-laki yang sedang mengendarai motor mereka memasuki parkiran.

"Omagaa Draco makin hari makin ganteng aja."

"Draco, will you marry me?"

"Gue mau jadi pacarnya."

"Kalau gue mau jadi istrinya."

"Draco, take me, please!"

Teriakan siswa perempuan terdengar berisik saat Draco memasuki parkiran bersama dua motor di belakangnya. Draco berhenti tepat di depan Ocean, roda motor laki-laki itu bahkan hampir menyentuh kaki Ocean. Draco membuka helm sehingga para gadis menahan jeritan manakala melihat wajah rupawannya.

Draco melirik sepeda karatan terparkir di bawah pohon, ia turun dari motornya, melangkah mendekat ke arah sepeda yang sudah lancang mengambil tempat parkir favorite-nya.

"Sepeda siapa?" Draco menoleh ke belakang bertanya entah kepada siapa. Tak ada jawaban, sedetik kemudian Draco menendang sepeda di depannya sampai menimbulkan bunyi khas. Mata Ocean terbelalak kaget melihat sepeda miliknya ditendang laki-laki itu.

"Sepeda gue!" teriak Ocean berlari menghampiri sepedanya.

"Lo apa-apaan sih? Itu sepeda gue, kenapa lo tendang?" Ocean berbalik menatap Draco usai mengangkat sepedanya yang sempat tergeletak di bawah.

About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang