5. Girlfriend? Big No!

1.6K 195 276
                                    

Leone berangkat ke sekolah lebih pagi dari biasanya dan melewatkan sarapan karena tak ingin berdebat dengan orang tuanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Leone berangkat ke sekolah lebih pagi dari biasanya dan melewatkan sarapan karena tak ingin berdebat dengan orang tuanya. Hampir mendekati kawasan sekolah Leone melihat Ocean berlari di trotoar.

Ocean berhenti berlari sembari menekan kedua lututnya dengan kedua tangan tatkala ia merasa napasnya hampir habis.

Leone membawa mobilnya menepi ke pinggir trotoat saat melihat Ocean berhenti berlari, ia menurunkan kaca mobil dan membunyikan klakson sehingga Ocean menoleh ke arahnya.

Ocean mendekati mobil Leone. "Pa-Pak Leone," ucap Ocean dengan napas putus-putus.

Ocean masih mengatur napasnya, ia terengah-engah karena berlari cukup jauh. Ocean ketiduran di dalam bus, ketika bangun ternyata ia sudah melewati halte pemberhentiannya sehingga ia terpaksa berlari. Seharusnya Ocean berangkat menggunakan sepeda seperti biasanya, akan tetapi saat hendak berangkat sekolah pagi ini, ia tidak menemukan sepeda miliknya. Ocean sudah bertanya kepada Bu Mary, namun Bu Mary bilang tidak tahu. Jadinya mau tak mau Ocean naik bus.

"Pak, aku boleh ikut Bapak? Aku udah enggak kuat lari," ucap Ocean dengan napas yang memburu disertai keringat membanjiri kening gadis itu.

"Masuk," suruh Leone merasa kasian melihat Ocean sampai terengah-engah begitu. Kali ini Ocean bisa membuka pintu mobil Leone dengan mudah lalu duduk di sebelah pria itu.

"Ah, sejuknya," gumam Ocean merasa nyaman tatkala kulitnya diterpa hawa dingin ac mobil Leone.

"Maaf ya, Pak, ngerepotin."

"Kamu memang merepotkan." Leone mulai menginjak pedal gas sehingga mobilnya mulai melaju di jalanan.

Leone melirik Ocean, dikening Ocean terdapat butiran keringat membuat mata Leone risih melihatnya. Leone meraih tissue di hadapannya dan memberikan kepada Ocean.

"Pakai ini, jangan sampai saya turunin kamu di sini karena mata saya diperkosa sama keringat kamu yang kotor itu." Leone menyodorkan tissue tanpa memalingkan pandangan sedikit pun dari jalanan.

Ocean tidak tersinggung sama sekali dengan ucapan Leone, ia menerima tissue pemberian Leone. "Terima kasih, Pak." Ocean mulai mengelap keringatnya.

Karena masih panas Ocean merogoh ikat rambut hitam dari dalam saku seragam yang ia kenakan. Kemudian Ocean mengumpulkan rambutnya lalu ia ikat asal sehingga memperlihatkan leher jenjang dan putih miliknya.

Fokus Leone teralihkan saat tak sengaja melihat leher putih mulus Ocean, Leone berdeham pelan. "Jangan diikat."

"Panas, Pak. Aku habis lari gara-gara ketiduran dalam bus, jadi terlewat haltenya."

About YouWhere stories live. Discover now