2500 kata
Jangan lupa Vote dan Komen!
.
Ocean berjalan pincang menuju kelasnya, sedangkan dari jarak lima meter gerombolan anak basket berjalan berlawan arah dengan gadis itu.
"Drake, Ocean tuh." Louis menyikut Draco seraya menunjuk Ocean menggunakan dagunya di mana jarak gadis itu masih agak jauh dari mereka.
Draco langsung mengikuti ke mana arah pandangan Louis, ia tilik gadis itu yang semakin mendekat ke arahnya.
"Kenapa Ocean jalannya pincang? Mana enggak pakai sepatu lagi." Heran Lucanne mengamati cara Ocean berjalan dan gadis itu memakai sendal tipis warna pink.
"Mungkin kakinya lagi sakit." Anggota basket lain menimpali.
Draco berhenti di depan Ocean pun keempat temannya berpijak di belakang Draco.
"Kenapa kaki lo?" Draco bertanya tanpa banyak basa-basi.
"Luka, Kak, tapi udah enggak apa-apa, udah diobati tadi."
Draco menoleh pada teman-temannya, mengkode mereka agar pergi lebih dulu ke lapangan basket.
"Apa?" tanya Lucanne. Laki-laki itu belum mengerti kode mata yang diberikan oleh Draco. "O-oh, gue paham. Dedek Ocean Kakak-Kakak pergi latihan basket dulu ya, cepat sembuh," sambung Lucanne.
Ocean menyenggut sekali. "Iya, Kak. Makasih," balas Ocean kemudian mengulas senyum manis.
"Cabut," ajak Lucanne. Mereka berempat pergi meninggalkan Draco dan Ocean di tempat.
Draco berdeham pelan. "Lo mau ke mana?"
"Mau ke kelas, Kak."
Draco memutar badan hingga punggungnya menghadap Ocean kemudian berjongkok di depan gadis itu. "Naik," ucap Draco meminta gadis itu naik ke atas punggungnya.
"Eh! Enggak usah, Kak. Kakak mau latihan basket, kan? Pergi aja, aku bisa sendiri."
"Ck. Cepatan naik. Pegal gue lama-lama!"
"Emang enggak apa-apa? Aku berat lho, Kak."
Draco menoleh jengkel. "Jangan banyak protes bisa nggak? Buruan naik! Sebelum gue berubah pikiran."
Dengan gerakan kaku Ocean melingkarkan kedua tangannya dileher Draco. Kemudian lelaki itu bangkit sembari menahan kaki Ocean agar tidak jatuh dari gendongannya. Lantas mulai berjalan menyusuri lorong.
YOU ARE READING
About You
Teen Fiction[PRIVAT, FOLLOW UNTUK BACA LENGKAP] Trauma terhadap cinta membuat Leone Ice Fox tak ingin menjalin hubungan dengan perempuan manapun. Pria yang kini telah berusia 25 tahun itu menutup rapat hatinya. Apakah hati Leone akan tetap beku setelah kemuncul...