7. Freaky Girl

1.4K 189 18
                                    

Leone menjejalkan kaki masuk ke dalam sebuah kafe untuk mengisi perutnya karena ia melewatkan jam makan siang saat di sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Leone menjejalkan kaki masuk ke dalam sebuah kafe untuk mengisi perutnya karena ia melewatkan jam makan siang saat di sekolah.

Seorang pelayan dengan rambut panjang terikat rapi menghampiri meja Leone, untuk mencatat pesanan pria itu. "Mau pesan apa, Pak?"

Netra Leone masih fokus memilih menu yang tersedia, setelahnya ia mengangkat kepala. "Saya pesan—" Pupil Leone melebar kemudian mengecil dalam waktu singkat tatkala melihat pelayan yang berdiri di samping mejanya. "Kamu." Leone menunjuk Ocean, ekspresi kaget begitu kentara pada wajahnya.

"Pak Leo." Ocean rasanya ingin melompat riang karena rasa senang bertemu Leone di tempat ia bekerja.

"Kamu ngikutin saya?"

"Enggak, Pak, Bapak berharap aku ngikutin Bapak, ya?" Ocean menaik-turunkan alisnya menggoda Leone. "Aku enggak ngikutin, Bapak, kebetulan aku kerja di sini," lanjut Ocean agar Leone menghilangkan raut curiga di wajahnya.

Leone berdeham pelan, ia amati penampilan Ocean. Ocean mengenakan seragam pelayan serta membawa pulpen dan note kecil ditangannya.

"Bapak mau pesan apa?" Ocean bertanya siap mencatat pesanan Leone.

Leone mengalihkan pandangannya kembali pada buku menu. "Pasta mozarella dan jus lime."

"Okay babe, tunggu sebentar ya? Pesanan kamu akan segera diantar." Ocean mengedipkan sebelah matanya sebelum pergi, hal itu sukses membuat Leone bergidik ngeri.

Sembari menunggu, Leone menyapu maniknya melihat vista kafe yang ia tempati, sangat instagramable untuk anak-anak muda. Kurang dari sepuluh menit pesanan Leone tiba, dibawa langsung oleh Ocean.

"Silakan dinikmati, udah aku tambahin bumbu cinta di dalamnya." Ocean meletakkan satu piring pasta serta jus lime ke atas meja, kemudian Ocean duduk di depan Leone.

"Kamu enggak ada pekerjaan lain, kenapa duduk di depan saya?" tanya Leone dengan nada kesal.

"Memangnya enggak boleh aku duduk di sini?"

"Pergilah! Saya merasa terganggu dengan keberadaan kamu di sini."

"Tapi aku masih mau duduk di sini. Lagipula aku enggak melakukan apa-apa selain duduk dan melihat Bapak, apa itu mengganggu?"

Leone benar-benar tak habis pikir dengan kelakuan muridnya ini. Leone mengabaikan Ocean, kemudian mulai makan dengan tenang.

Dengan posisi tangan menopang dagunya, Ocean menatap Leone sambil senyum-senyum sendiri. Menurut Ocean pesona Leone sangat kuat bahkan sedang makan pun terlihat begitu tampan.

About YouWhere stories live. Discover now