14. Physics Olympiad

1.1K 174 25
                                    

Wangi cinnamon serta lotion menyeruak di seluruh kamar mandi, Ocean berendam di dalam bathup seraya jemari lentiknya mengusap setiap inchi lapisan epidermis pada kulitnya

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Wangi cinnamon serta lotion menyeruak di seluruh kamar mandi, Ocean berendam di dalam bathup seraya jemari lentiknya mengusap setiap inchi lapisan epidermis pada kulitnya. Sesekali Ocean memejamkan mata menikmati aroma dari lilin yang terletak tak jauh dari bathup.

Ocean keluar dari bathup segera membilas diri, kemudian meraih bathrobe lalu memakainya. Keluar dari kamar mandi, kakinya melangkah mendekati lemari pakaian. Tak banyak pilihan untuk baju yang akan ia kenakan pada malam ini, ia lantas menarik setelan piyama.

Tepat setelah berganti pakaian, Ocean dipanggil oleh pelayan untuk makan malam.

"Lewat sini, Non." Sang pelayan menuntun Ocean agar mengikutinya ke ruang makan.

Di meja makan sudah ada Lionel, Lucy juga Leone. Ocean mendadak gugup sekaligus malu harus duduk bersama mereka.

"Ocean. Sini, duduk samping Tante." Lucy menepuk kursi di sebelahnya.

"Eh, iya, Tan." Dari gesture terlihat jelas bahwa Ocean sangat canggung mendudukkan bokongnya pada kursi.

"Jangan sungkan ya? Makan apa aja yang kamu mau." Suara Lucy kembali menyapa membram timpani Ocean, wanita itu mengisi piring Ocean dengan nasi dan lauk.

"Eh, udah, Tan. Jangan banyak-banyak," ujar Ocean karena Lucy menaruh terlalu banyak lauk ke atas piringnya.

Lucy meletakkan piring berisi makanan ke depan Ocean. "Oh iya, kamu belum kenalan sama suami Tante. Itu suami, Tante. Papanya Leone."

"Om," sapa Ocean menunduk sopan dibalas senyuman oleh Lionel.

Lionel memimpin doa sebelum mereka menyantap hidangan yang tersedia.

Selesai makan semua berkumpul di ruang keluarga. Sofa silver yang terletak di tengah ruangan menjadi tempat mereka duduk.

Posisi Lucy sedang dirangkul oleh Lionel. Lucy menepuk pelan paha suaminya, merebut atensi sang suami dari televisi di depan mereka. "Papa tau enggak? Tadi Mama pergi ke resort kita terus Mama ketemu sama teman lama Mama. Dia sama suaminya bawa cucu mereka, cucunya gemes banget lho, Pa." Mata Lucy melirik Leone.

"Oh ya? Kenapa Mama enggak pinjam aja cucunya, bawa ke rumah kita," balas Lionel tak kalah antusias menanggapi perkataan sang istri.

Leone melirik malas Mama dan Papanya. "Mulai deh."

"Apa sih, Leo. Mama kan lagi cerita sama Papa," sewot Lucy.

About YouUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum