4. Clubbing

1.6K 190 251
                                    

Leone sampai di rumah pukul lima sore

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Leone sampai di rumah pukul lima sore. Ia meninggalkan Ocean di toko sepeda usai membelikan sepeda untuk gadis itu.

Leone pergi ke ruang kerjanya, karena ada dokumen penting yang harus ia periksa. Sedang asyik mengetik, tiba-tiba Leone teringat momen di mana Ocean memanjat pohon untuk mengambil sepedanya, hal itu membuat Leone terkekeh geli.

"Lucu." Leone baru sadar apa yang ia katakan adalah kesalahan. Cih, apa yang barusan gue bilang, enggak-enggak, dia enggak lucu sama sekali, batin Leone sambil menggelengkan kepalanya.

Leone melanjutkan pekerjaan tak ingin memikirkan siswanya itu lebih lama. Hari sudah gelap, Leone menutup MacBook beranjak dari ruang kerja menuju kamarnya.

Pintu kamar Leone di ketuk. "Tuan Muda, waktunya makan malam," ucap pelayan. Leone yang baru selesai mandi menoleh ke arah pintu lalu menyahut singkat bahwa ia akan segera turun ke bawah, sehingga sang pelayan beranjak dari depan kamar Leone.

Selesai berganti pakaian, Leone pergi ke ruang makan, di sana sudah ada orang tuanya. Leone segera menempatkan diri duduk di hadapan Lucy.

Lucy menatap putra tunggalnya dengan tatapan sulit diartikan, membuat Leone membalas tatapan sang Ibu lantas berkata. "Kenapa, Ma?"

"Gimana, kamu udah dapat calon istri?" Lucy bertanya dengan semangat, menatap Leone penuh harap.

Leone menghembuskan napas lelah, ia melirik Papanya, sepertinya sang Papa berkonspirasi dengan Mamanya untuk membuat ia tersudut.

"Belum ya? Ya udah, besok pulang sekolah Mama mau kenalin kamu sama anaknya teman Mama."

"Ma, bisa enggak mama berhenti bahas hal itu."

"Enggak bisa, Mama mau bantu kamu supaya bisa melupakan masa lalu kamu dan cepat dapat pasangan."

"Patuhi aja apa kata Mamamu, Leo. Enggak ada salahnya kamu bertemu dulu dengan gadis itu. Siapa tau kalian cocok," ucap Lionel sebelum mengangkat sendok lalu menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

"Okay, fine." Leone menyerah. Jika Lionel sudah angkat bicara ia tidak punya cara lain untuk menolak selain menuruti keinginan Mamanya. Mulai detik ini Leone harus banyak berdoa agar Tuhan memberikannya wanita cantik dan baik hati.

Selesai makan Leone kembali ke kamarnya membawa perasaan kesal yang tak mungkin ia lampiaskan kepada orang tuanya. Bagaimanapun, tanpa usaha mereka, ia tidak akan lahir ke dunia. Jadi, meski kesal ia pendam sendiri.

Jonathan

Leo, ayo ke club, udah lama enggak minum bareng.

About YouOnde histórias criam vida. Descubra agora