8. Keluarga Maulana ( 2 )

262 28 6
                                    

Semoga masih suka sama hasil ketikan ngak jelas aku,,,,,
So enjoyyy,,,,

.....♡´・ᴗ・'♡

Di Warung Pempek

"Akhirnya kenyang juga,, " Ucap Fiki

"Ya iyalah kenyang orang lo makan 5 porsi " Ketus zweitson

"Ya biarin,,, mumpung ada yang bayarin,, " Kata Fiki sambil melirik fajri

"Udahlah mending langsung pulang, udah pada selesaikan" Tanya gilang yang diangguki semuanya

"Iya ni,, udah mau masuk solat magrib juga" Jawab farhan saat melihat jam tangannya.

Sebelum pulang mereka memutuskan untuk solat berjemaah di Mushola terdekat, dan setelah itu mereka pun pulang.

.........

"Bang gue takut ni dimarahin ummi" Ucap fajri saat telah sampai di depan rumah

" Stss,, tenang aja kayaknya rumah ngak ada orang deh" Ucap sandy sambil membuka pintu rumah dengan pelan.

Dan saat pintu terbuka, lampu pun menyala dan telah memperlihatkan abi yang   berdiri menghidupkan lampunya dan ummi yang telah siap dengan seuntai rotan ditangannya. ( aduh kira² perang dunia ketiga ni).

Fajri dan Sandy pun terdiam beberapa saat, lalu memberanikan diri untuk masuk.

"Assalamu'alaikum mi, abi" Ucap fajri seraya masuk kerumah.

"Wa'alaikumusalam" Jawab umi datar

"Mm,,,Sandy ke kamar duluan ya" Ucap Sandy ingin menyelamatkan diri, tapi ditahan oleh abi.

"Siapa bilang kalau klian berdua tidur dikamar, apalagi kamu sandy" Ucap Abi dengan ekspresi menahan emosi.

"Yah kok Sandy sih" Ucap Sandy tak terima

"Ya soalnya kamu kakaknya disini, dan dia baru masuk SMA. Jadi pasti kamu yang ngajakin aji keluyuran" Ucap abi

"Yes,, kayaknya aji aman" Ucap aji pelan tapi masih bisa terdengar.

"Eits siapa bilang" Ucap umi sambil memainkan seuntaian rotan ditanganya.

"Udah pulang telat, ngak ngabarin, trus mau lari gitu, dari hukuman" Sambung umi menatap aji dengan sinis.

Fajri yang melihat tatapan uminya terdiam dan hanya pasrah dengan apa yang akan terjadi.

..........

"Gimana kamu udah ketemu sama orang yang Papa bilang" Ucap lelaki paru baya yang memasuki kamar anaknya.

"Udah, dia Sekolah ditempat sekolah kakaknya juga" Ucap anak itu.

"Mm,,, bagus kalau begitu, jadi kita dapat dengan mudah mencelakai anak yang menjadi pewaris yang seharusnya itu punya kamu" Ucap Papahnya itu sambil menupuk pundak anaknya.

"Kamu bisa Mulai dengan hal yang kecil saja dahulu, karna anak itu belum bisa menjadi pewaris sampai umurnya cukup." Sambung Papa-nya kembali dan keluar dari kamar anknya.

"Mm,, tanpa Papa suruh pun, aku pasti akan tetap melakukannya" Ucap anak itu membatin  sambil melihat foto target yang ada di handphone-nya.

◍◍◍◍
Hello guys,,,
Maaf ya yang ini singkat
Tapi kedepannya panjang kok,,,
Jadi I'm sorry,,,

Jangan lupa tinggalkan jejak biar bisa menambah semangat untuk membuat ceritanya,.

◝(⑅•ᴗ•⑅)◜..°♡



It's Maulana FajriWhere stories live. Discover now