47. Nenek?

202 40 5
                                    

(^з^)-☆Chu!!

Heloo,,, everytime,,

Jangan lupa vote ★

.....,..

Rumah yang sederhana, halaman rumah yang tidak terlalu luas, disinilah mereka berada dirumah pemuda itu yakni billy.

"I_ini rumah saya tante" Ucapnya sebelum membuka pintu.

"Fajri didalam kan? " Tanya ummi yang sudah antusias

"Iya, dia didalam" Jawab Billy lalu membuka knop pintunya.

Semua masuk dan berkumpul diruang keluarga.

"Wah klian sudah sampai" Ucap seorang kakek yang menghampiri mereka.

"Ba_ bapak Amran" Ucap umi kaget melihat kakek itu.

"Iya ini saya, fajri sedang istirahat dikamar itu" Balas kakek itu sambil menunjuk sebuah kamar.

Sandi tidak mau peduli dulu dengan siapa sebenarnya kakek ini, dia memilih dulu masuk kekamar itu untuk melihat kebenarannya, semua yang penasaran pun tidak mau banyak bertanya dan ikut mengikuti jejak langkah Sandy.

Gbluk!!

Suara pintu yang dibuka dengan tergesa-gesa, dan saat di buka terlihat seseorang yang terduduk sambil bersandaran di ranjang itu.

Fajri!! " Ucap sandy antusias dan mendekat kearahnya, lalu menangkup wajah pemuda itu sambil menggerakkan ke kiri dan ke kanan.

"Ish,, apansih lo bang, lebay banget, malu tahu " Ucap pemuda itu yang risih

Tpluk

Sandy yang kesal menoyor kepala adiknya itu, bukannya merispek malah menyalahkan.

"Aww,, dasar abang lucknut" Ucap pemuda itu tak Terima

Semua yang melihat itu hanya menggeleng-gelengkan kepala, bahkan dalam seperti ini dua debang ini, dengan santainya bertengkar

"Fajri,, " Ucap Umi langsung menggeser posisi sandy dan memeluk anaknya itu. Fan dengan senang hati fajri membalasnya.

"Yah,,, ngak jadi gue naik jabatan jadi kapten basket" Monolog fiki semua yang mendengarnya langsung menatap sinis kearahnya.

"Dih, bukan teman gue itu" Ucap zweitson

"Udah sekarang mending kita keluar, kasih keluarga sandy melepas rindu mereka" Ucap fenly melerai.

Semua keluar dari sana meninggalkan fajri umi Abi dan sandy di dalam.

.........

Setelah beberapa lama berkumpul dituang itu, fajri dan keluarga ikut berkumpul dengan fajri yang betjalan dipapah oleh Abinya.

"Baiklah semua sudah betkumpul disini, maka kami akan mengenalkan diri kami" Jelas nenek itu, yang sudah menginjak masa tua.

"Jadi saya adalah murni, dan ini suami saya bernama Arul, saya ini adik dari almarhum neneknya nak fajri" Lanjut nenek murni menjelaslan

"Ha! Kok kita ngak tahu" Ucap debang ini serempak.

"Iya, klian ngak akan tahu, waktu itu klian masih kecilkan" Jawab Umi.

"Iya, kami dulu sering datang kerumah nenek klian untuk main sama klian, karna kami tidak pernah bisa punya anak, jadi kami menganggap klian ini cucu nenek, dan Abi kamu anak nenek, apalagi Abi klian lebih sering tinggal bareng nenek" Jelas nenek murni.

"Lah, trus bang Billy siapa nenek? " Tanya Fajri yang berusaha loading

"Hm, saya sudah diangkat cucu sama nenek, saya tinggal sama nenek semenjak umur saya 10 tahun, waktu itu saya sudah tidak punya keluarga dan waktu itu pula saya bertemu nenek dan ia mengajak saya tinggal bersamanya" Jelas Billy sesingkat mungkin

It's Maulana FajriWhere stories live. Discover now