42. Obscured

1.1K 258 22
                                    

Satu persatu pelayat telah meninggalkan pusara Ariana Sembrani

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Satu persatu pelayat telah meninggalkan pusara Ariana Sembrani. Tapi tidak dengan Faye yang masih berdiri sambil menatap nanar ke arah salib bertuliskan nama temannya tersebut. Gadis itu masih tidak percaya bahwa Ari telah pergi untuk selamanya.

Padahal beberapa hari lalu, Faye dan Ari baru saja berbaikan. Mereka putuskan memulai lembar baru sebagai teman serta berjanji akan selalu ada di saat suka maupun duka. Namun kurang dari dua jam setelah berpelukan erat untuk melepas rindu, Faye mendapati Ari tergeletak bersimbah darah di parkiran Grand Area.

Sebelum kejadian nahas itu, Faye bertemu dengan Ari di salah satu kafe yang memang sering dijadikan tongkrongan anak muda. Bukan hanya karena desain tempatnya artistik, tapi menu yang dijual juga enak.

Faye perlu nenunggu jawaban beberapa hari sebelum Ari bersedia meluangkan waktu. Gadis itu mengerti jika Ari bersikap menyebalkan karena sejarah pertemanan mereka memang kurang baik. Ketika akhirnya ada respons positif, Faye auto bersemangat. Rasanya seperti mendapat kado ulang tahun: senang sekaligus bersyukur.

"Kepala lo nggak habis kebentur kan mendadak baik-baikin gue kayak gini?" tanya Ari sarkas sesaat setelah duduk di kursi di hadapan Faye. Seragam Araminta yang dikenakan membuat perhatian pengunjung mengarah kepadanya.

"Gue tahu ini telat. Tapi nggak ada yang terlambat buat perbaiki semua, kan?" balas Faye sambil mencoba tersenyum. Gadis itu tidak tahu seperti apa Ari mengartikan senyumannya. Kalau ada lomba untuk senyum terburuk, mungkin dialah pemenang pertama.

"Apa yang bikin lo pengin memperbaiki semua?" tanya Ari sambil menyandarkan punggungnya di sandadan kursi lalu melipat kedua tangan di dada.

"Gue capek aja sama semua yang terjadi belakangan. Saat gue nggak tahu mesti ngobrol sama siapa, gue ingat pertemanan kita. Gue inget semua yang baik-baik. Karena kalau inget yang buruk-buruk, yang muncul malah sikap berengsek gue sama lo dan Kia," jawab Faye. "I miss you, Ar. I miss us. More than you know," lanjutnya dengan mata berkaca-kaca.

"Kenapa nggak dari dulu? Kenapa baru sekarang, sih? Sini lo!" omel Ari seraya berdiri dan merentangkan kedua tangannya. Faye yang melihat reaksi itu langsung menghambur memeluk temannya. Keduanya pun berpelukan erat sambil menangis tanpa memedulikan pandangan pengunjung yang kali ini mengarah pada mereka berdua.

Setelah itu Faye dan Ari saling bercerita tentang hari-hari yang mereka lewatkan. Keduanya juga meluruskan beberapa hal yang perlu dibenahi. Hingga kemudian Ari izin menyudahi obrolan karena ada janji menemui Oskar di tempat rehabilitasi. Dengan berat hati Faye melepas temannya itu dan berjanji besok akan berkunjung ke rumah Ari sepulang sekolah. Sayangnya, Faye tak menyangka janji itu akan sulit ditepati karena Ari sudah pergi ke surga terlebih dahulu.

"Fay." Panggilan Keenan buyarkan lamunan Faye.

"Ya, Kee?" tanya Faye dengan mata masih terpancang pada salib di hadapannya.

INTRICATEOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz