38B | Perlahan Menyembuhkan

14.4K 1.4K 60
                                    

SEBENTAR LAGI LEBARAN! Tapi badan makin melar??? Tenang aja sweety, Mow Tea Slim masih ready! Tinggal dikiiiit diserbu mau lebaran nii, jangan smp kehabisann

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

SEBENTAR LAGI LEBARAN! Tapi badan makin melar??? Tenang aja sweety, Mow Tea Slim masih ready! Tinggal dikiiiit diserbu mau lebaran nii, jangan smp kehabisann

SEBENTAR LAGI LEBARAN! Tapi badan makin melar??? Tenang aja sweety, Mow Tea Slim masih ready! Tinggal dikiiiit diserbu mau lebaran nii, jangan smp kehabisann

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

Instagram & shopee = mowteaslim
WhatsApp = 0896032104731


_______________

Playlist bebas
_______________

"Apa?"

"Kamu bakal nyesel..." Cantiya menggantungkan kalimatnya, "kalo suamimu nanti udah nggak senapsu itu lagi sama kamu. Ya bisa dibilang udah basi lah dianggurin mulu."

Sontak saja mendengar hal itu membuat Naqiya melotot lebar. "Bisa gitu?!"

Dengan percaya diri, Cantiya mengangguk. Perasaan orang itu 'kan tidak bisa ditebak. Bisa jadi sekarang Bara setiap detiknya menginginkan Naqiya, who knows setelah penolakan-penolakan istrinya ini?

Apakah semuanya akan sama lagi?

Cantiya mengangguk, "Dibilang laki-laki itu makhluk yang sulit ditebak, Nay," Ucap Cantiya. "Mereka bisa tiba-tiba bikin kamu ngerasa jadi wanita paling bahagia sejagat raya. Abis itu bisa juga bikin kamu ngerasa jadi wanita paling sengsara."

"Aku yakin, kamu pasti pernah mikir seharusnya kamu masih ada di rumah Abi, masih disayang Umi, bukannya berantem dan pusing berumah tangga 'kan?" Tanyanya yang jelas sudah mengerti watak Naqiya.

"Kamu selalu terpaku sama masa lalu. Padahal duniamu udah berotasi loh. Kamu udah bisa bahagia sama bayimu, Abi Umimu, terus dikasih suami sebaik Pak Bara dari cerita-ceritamu aku bisa simpulin emang sabar banget sih ngadepin kamu," Tutur Cantiya lagi.

"Tapi bayang-bayang masa lalu itu bikin kamu seakan-akan ngerasa kalo apa yang Pak Bara pernah perbuat bikin dia berhak kamu perlakukan buruk, padahal manusia 'kan berubah, Nay," Tambah Cantiya. "Dia ngebuktiin kalo emang dia serius sama perannya sekarang sebagai suami kamu. Dia ngebuktiin juga kesigapannya jadi Bapak 'kan?"

Cantiya menghela napasnya setelah berkata panjang lebar. Sementara Naqiya mengurut keningnya. Memang dia ini keterlaluan sekali ya?

Dari berbagai sudut pandang, mengapa semuanya positif pada Bara?

Bayi Dosenku 2Där berättelser lever. Upptäck nu