"Jangan pernah mencoba lari dariku Sayang, sebab dimana pun kau berlari akan selalu kukejar."Senyum laki-laki itu menatap gadis didepannya. "Kau mengerti," Bukan sebuah pertanyaan melainkan pernyataan yang menekan.
"Jahat," Ucap gadis itu singkat.
⚠...
Astagaa guys, maaf ya part 24 harusnya ini. Pantesan kemarin kerasa ada yang ketinggalan gitu, ternyata ini guys yang ketinggalan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kinerja yang bagus Pak Revandra, saya berminat untuk bekerja sama dengan anda." ujar rekan perusahaan Altezza yang menyetujui kerja sama sekaligus memuji hasil kerja Altezza.
"Terimakasih sudah berkenan," jawab Altezza di lanjut dengan saling berjabat tangan.
"Untuk berkas-berkas nanti akan saya kirimkan melalui menejer juga seketaris saya," ujar rekan kerjanya sambil memakan makanan siang.
"Baiklah, nanti seketaris saya akan mengurusnya. Untuk pertemuan selanjutkan mungkin anda harus berkunjung di perusahaan saya." balas Altezza sambil menawarkan kunjungan ke perusahaannya.
"Haha ... baiklah, terimakasih atas tawarannya. Suatu saat saya akan berkujung," balas rekan kerjanya dengan kekehan.
"Saya tunggu kedatangan anda, Pak Sanjaya."
"Begitu sebaliknya, kau harus datang ke perusahaan saya. Nanti saya sempatkan untuk mengajak Anda berkeliling di cabang-cabang perusahaan saya," ujar Sanjaya dengan sedikit menyombongkan diri.
Altezza terkekeh kecil memdengarkan ucapan Sanjaya yang sedikit melambungkan namanya sendiri. "Saya akan senang sekali," balas Altezza merendah.
Mereka kembali melanjutkan makan siangnya dengan saling melempar pertanyaan.
"Ohya Pak Revandra, bagaimana dengan perusahaan Adhitama yang lain?" tanya Sanjaya menatap Altezza didepannya.
Altezza mendongak lalu menaruh kedua sendok dari tangannya dan mengambil tisu untuk membersihkan bibirnya, karena makanan dipiring sudah habis. Lalu meminum air putih dahulu. Setiap gerakan Altezza pun di perhatikan oleh Sanjaya.
"Saya hanya mengurus beberapa perusahaan dan beberapa usaha rumahan," jawab Altezza singkat.
Sanjaya mengangguk-anggukkan kepalanya. "Artinya anda belum sepenuhnya memegang alih perusahaan Adhitama semuanya?"
