ALTEZZA [ 53 ]

7K 399 95
                                    

Jangan lupa vote 🌟 dan komennya 🙌 ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote 🌟 dan komennya 🙌 ya

Kita langsung baca kelanjutan aja dulu ya, unek-unek dan alasan mimin diakhir cerita ya!

Kita langsung baca kelanjutan aja dulu ya, unek-unek dan alasan mimin diakhir cerita ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Divanya langsung berlari tertatih-tatih tak tentu arah. Intinya ia harus selamat dari terkaman Gendra yang hendak memangsanya. Ia bisa lari karena dengan sekuat tenaga dirinya menendang milik Gendra hingga membuat laki-laki tak tau diri itu berteriak kesakitan. Bahkan Divanya juga sempat ikut meringis ngilu.

Dengan keadaan yang berantakan dan tak terurus, Divanya bersembunyi dibalik dinding ketika terdengar suara langkah kaki beberapa orang menuju kearahnya.

Sepertinya, mereka mulai mencari keberadaannya. Karena mendengar sang Tuan berteriak memerintahkan anak buahnya untuk mencari dirinya.

Divanya menahan tangisnya yang hendak tersendu-sendu, ia tidak ingin dirinya habis dengan sia-sia karena orang-orang itu mendengar suara tangisnya dan menemukan tempat bersembunyinya ini.

Apalagi ia merupakan orang yang begitu menjaga kehormatan dirinya. Maka dari itu, ia tak akan membiarkan mahkotanya direnggut paksa oleh laki-laki brengsek yang sama sekali bukan siapa-siapanya. Apapun yang terjadi, dirinya tidak boleh menyerah! Harus berjuang demi cita-cita dan orangtua dirumahnya! Ia tidak boleh mati hari ini! Divanya tidak mau itu terjadi.

Satu nama yang saat ini ada dibenaknya adalah, Altezza. Divanya begitu berharap dengan laki-laki itu agar dapat menolong dirinya. Divanya harus yakin bahwa Altezza akan menolongnya, cepat atau lambat.

Namun, keyakinan dalam keberaniannya, luruh ketika tangannya tanpa sengaja menyenggol vas bunga yang tak disadarinya itu. Hingga terjatuh menimbulkan suara yang cukup keras.

Matanya terpejam meresapi apa yang terjadi saat ini. Kebodohan yang hakiki yakni, kecerobohannya.

Lantas mendengar intruksi para laki-laki yang sejak tadi mencarinya pun membuat Divanya segera membuka matanya. Mau tak mau, ia harus berlari menjauhi orang-orang itu dengan tubuh yang bergetar takut.

ALTEZZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang