Jangan lupa vote 🌟 dan komennya 🙌
Aku ga up lama karena ada latihan pensi sampe dua minggu kepotong sakit. Dan setelahnya ulangannya dua minggu kemarin.
Jadi bener-bener acak-acakan jadwal up nya."Tante, mau bantuin dong." Ujar Arana ibunda Altezza menatap Divanya yang sedang membuat makanan cemilan dan masakan untuk makan malam.
Divanya tersenyum hangat menatap Ibunda Altezza yang tersenyum padanya.
"Ngga usah Tante, Divanya bisa sendiri kok. Tante istirahat aja ya," Balas Divanya sambil mencuci tangannya diwastafel.
"Engga ah, Mama mau bantu. Udah lama ngga main masak-masak," Ujar Arana tetap ingin membantu Divanya.
"Em.. Yaudah, Tante jangan cape-cape ya. Disini udah ada Cindy dan koki lainnya yang bantu Divanya kok." Final Divanya dan memberikan adonan kue untuk di aduk oleh Mama Altezza. Karena pas sekali ia telah selesai mixer adonan kue.
"Okey," Balas Arana dan mengaduk adonan tadi yang dibantu Divanya memasukkan bahan-bahan lainnya.
"Kamu jago masak ya?" Tanya Arana melihat begitu telatennya Divanya yang membuat kue sambil memasak makanan.
"Engga juga Tan, ini biasanya Kak Altezza yang minta masakin." Ujar Divanya sambil terkekeh kecil.
"Wah memanggilnya Altezza ya?" Goda sang Ibunda Altezza sambil tersenyum meledek. Karena nama Altezza hanya dipanggil untuk orang tertentu saja. Arana jadi ingat sekarang.
Divanya tersenyum malu. Pipinya merona merah.
"Cie malu-malu, udah sejak lama sama Altezza?" Tanya Arana dengan nada menggoda.
Divanya tersenyum, sedikit bingung ia harus mengatakan apa. "Lumayan Tan,"
"Eh manggilnya jangan Tante dong, manggilnya Mama aja biar kaya Al--"
"Kayak aku Anya," Tiba-tiba saja Altezza muncul dari belakang Mamanya dan tersenyum manis pada Divanya.
Dan senyum manis yang jarang ditampilkan oleh Altezza mampu membuat para koki dan pekerja yang ada didapur terpesona. Tuannya benar-benar tampan berkali-kali lipat jika tersenyum ini.
BẠN ĐANG ĐỌC
ALTEZZA
Phi Hư Cấu"Jangan pernah mencoba lari dariku Sayang, sebab dimana pun kau berlari akan selalu kukejar."Senyum laki-laki itu menatap gadis didepannya. "Kau mengerti," Bukan sebuah pertanyaan melainkan pernyataan yang menekan. "Jahat," Ucap gadis itu singkat. ⚠...