"Jangan pernah mencoba lari dariku Sayang, sebab dimana pun kau berlari akan selalu kukejar."Senyum laki-laki itu menatap gadis didepannya. "Kau mengerti," Bukan sebuah pertanyaan melainkan pernyataan yang menekan.
"Jahat," Ucap gadis itu singkat.
⚠...
Makasih guys yang masih lanjut. By the way jangan lupa vote dan komen ya🤗
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disebuah ruangan besar pemilik perusahaan terkenal tersebut teradapat banyak sekali berkas-berkas bertumpuk yang harus segera diselesaikan. Namun, orang yang harus menyelesaikan pekerjaan tersebut malah dengan santainya merebahkan tubuhnya disofa panjang ruangan sambil bermain ponselnya.
Saat asisten pribadinya masuk sambil membawa beberapa berkas lagi ditangannya dan melihat Tuannya yang enak-enakan tersebut hanya menghembuskan nafasnya.
Laki-laki yang sedang serius memainkan ponselnya, mendengar pintu terbuka pun langsung mendudukkan dirinya tanpa niatan untuk beranjak dari sofa.
"Tuan muda, ini ada tugas lagi untuk anda," ujar Asisten pribadinya dengan formal.
"Selesaikan dahulu, saya ada urusan," ucap pemimpin perusahaan tersebut.
"Tuan Altezza, tolong segera selesaikan atau ayah Tuan akan kemari dan memeriksa cara kerja perusahaan ini," ujar Asisten pribadinya dengan panjang, membuat Tuannya tersebut menatap tajam asistennya.
"Jangan menasehati ku! Kau kerjakan sebagian saja, saya ada urusan penting. "tekan Altezza.
"Baik, saya kerjakan yang saya mampu." balas Betran dan langsung memilih berkas yang mampu ia bantu kerjakan.
Suasana pun menjadi sedikit sunyi, dan hanya terdengar suara Betran yang bekerja dimejanya.
"Sialan!" umpat Altezza tiba-tiba, "berani-beraninya mereka," gumam Altezza dan beranjak untuk mengambil jasnya dan berniat pergi dari ruangannya.
Namun tiba-tiba pintu dibuka dengan keras dari luar oleh seseorang. Mereka pun menatap kearah pintu. Terlihat seseorang dengan pakaian serba hitam juga dengan topi hitam yang dengan santainya berjalan masuk ke ruangan.
"Altezza! Saya ingin memberikan ini," ucap Laki-laki tadi menghampiri Altezza dan menaruh beberapa lembar foto di meja sampingnya. Altezza mengambilnya dan mengamati foto tersebut.
"Ini dia orangnya dan dirinya terakhir saya cek sudah tidak ada di tempat tinggal itu lagi, mereka pindah. Dan sekarang masih saya selidiki."ucap Laki-laki tadi menjelaskan hasil kerjanya kepada sahabatnya. Altezza.
"Hm bagus kerjamu," ujar Altezza sambil menepuk pundak Laki-laki yang merupakan sahabat setianya itu.
Farel tersenyum smirk. "Biasa itu," jawabnya, "mau kemana lo?" tanya Farell dengan merubah gaya bicaranya yang formal tadi menjadi santai.
