ALTEZZA [ 31 ]

11.6K 534 9
                                    

Chapter ini banyak adegan yang tidak untuk ditiru ya⚠️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter ini banyak adegan yang tidak untuk ditiru ya⚠️

*Gambar ada diatas.

Jangan lupa vote 🌟 dan komennya 🙌
Terimakasih💗

🎄⛄HAPPY MARRY CHRISTMAS ⛄🎄

🎄⛄HAPPY MARRY CHRISTMAS ⛄🎄

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Suara dentuman musik dj atau apapun itu membuat para pengunjung yang datang merasa senang. Masiknya bahkan membuat dada mereka ikut bergetar. Lampu warna-warni yang menyorot dari berbagai sudut. Orang akan merasa bebas jika berada didalam sini. Bergoyang diantara banyaknya pengunjung di tengah-tengah room. Membawa botol Alkohol dengan bersorak ria. Tak memperdulikan hal lain selain bersenang-senang.

Ada banyak wanita seksi yang berkeliaran mencari mangsanya untuk malam ini. Bergelayut manja pada setiap laki-laki yang terlihat memikat hati mereka.

Seperti halnya dengan Farell yang sudah ditemani oleh beberapa wanita untuk melayaninya. Farell tertawa-tawa merasakannya.

Berbeda lagi dengan Altezza yang duduk menjauh dari keramain orang-orang. Ia sedang tidak mood untuk mabuk. Dan dirinya bukan tipe orang yang suka berseok-seok berjoget ataupun ditempeli para wanita club. Ia juga tidak bisa minum banyak alkohol.

Dirinya duduk di tempat yang tidak begitu terlihat oleh yang lainnya. Matanya hanya menyorot menatap sekelilingnya. Terlihat begitu banyak orang berlalu lalang. Menyesap rokok ditangannya dan menghembuskan asapnya keudara. Menyandarkan punggungnya pada kursi, mejamkan matanya menikmati musik dan rokok yang ditangannya.

Namun tidak bertahan lama, kenyamanannya terusik ketika suara wanita menyapu pendengarannya. Ia menoleh dan menatap datar wanita disampingnya yang berpakaian terbuka, duduk dikursi sebelahnya dengan mengelus lengan kekarnya. Tapi, Altezza langsung menyentaknya kasar.

"Kasar sekali," dengus wanita itu dengan bibir mengerucut dibuat seimut mungkin untuk menggoda lelaki tampan didepannya ini.

Tapi sayang, Altezza bahkan menolehkan kepalanya sebentar tak minat. Dirinya kembali memejamkan mata tak menggubris orang disampingnya. Perempuan itupun kesal.

ALTEZZAWhere stories live. Discover now