ALTEZZA [ 32 ]

11.1K 542 3
                                    

Jangan lupa vote 🌟 dan komennya🙌

Seorang gadis fokus pada layar laptopnya dengan tangan yang sibuk mengetik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis fokus pada layar laptopnya dengan tangan yang sibuk mengetik. Ditemani dengan minuman disampingnya. Dan suasana cafe tidak terlalu ramai, membuatnya larut dalam tugasnya.

Dia Divanya, gadis itu menunggu sahabatnya Olivia. Menyangga dagunya ketika membuka whatsaap melihat Daffa adiknya mengirim foto makan-makan bersama keluarga besar. Iri sekali dirinya. Ya dia bisa membuka whatsaap karena tersambung wifi Greencafe sebab ia sering kemari hanya untuk mengerjakan tugas.

Sesuai dengan namanya Green, cafe ini bernuansa hijau dengan tumbuhan yang terlihat asri dan nyaman untuk fokus ataupun merileks-kan pikiran. Dan rata-rata yang datang pun anak kuliahan.

Karena hari Rabu Divanya akan ada seminar, maka ia sudah mencari materinya dan merangkumnya menjadi satu.

Tak lama dari itu, ternyata Olivia sudah datang dan duduk didepan Divanya. Ia mengalihkan tatapannya pada leptopnya dan menutupnya. Bertos ala mereka berdua.

"Dari tadi?" tanya Olivia pada Divanya.

"Lumayan si,"

"Sorry gue baru keluar,"

"Santai, gue juga tadi fokus ngerjaiin tugas,"

Memposisikan badannya yang nyaman, melipat tangannya dimeja dengan tatapan serius menatap Divanya yang didepannya. "Sekarang gue mau tanya sama lo," jeda Olivia.

"Isu tentang lo sakit ke Singapura? Emang bener?" tanyanya serius.

Divanya ikut memposisikan tangannya diatas meja. Ia menatap sekitar yang untungnya tidak terlalu ramai. Lantas ia mencondongkan wajahnya pada wajah Olivia yang ikut condong ke Divanya. "Menurut lo?" tanya balik Divanya.

"Ck! Malah balik tanya," dengus Olivia. "Tapi menurut gue enggak, sorry."

Divanya mengangguk. "Bener, gue ngga sakit ataupun ke Singapura," bisik Divanya yang berhasil membuat Olivia terkejut.

"Terus siapa yang nyebarin isu kalau lo sakit dan ke Singapura?!" syok Olivia namun dengan nada rendah.

"Makanya itu, dengerin dulu. Gu---gajadi deh," Divanya bersedekap dada dan menyandarkan punggungnya menarik ucapannya.

"Bilang nggak!" kesal Olivia.

"Males ah, nanti mulut lo ember," ujar Divanya menatap intimidasi Olivia.

"Hidih, kapan ya gue ember," dengus Olivia pada Divanya.

Mengehembuskan nafasnya. "Sebelum gue jawab, gue mau lo bener-bener tutup mulut ya, dan ... gue ngga mau bohongin lo. Jadi, kalau pertanyaan yang ga mampu gue jawab sekarang, lo bakal tetap tahu cepat atau lambat." jelas Divanya menatap dalam Olivia.

ALTEZZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang