ALTEZZA [ 4 ]

25.5K 1.3K 12
                                    

Vote dan komen disetiap paragraf yaw


I lov yu all😘

I lov yu all😘

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Altezza berjalan menuju ruang makan, disana sudah tersaji makanan yang cukup banyak untuk dirinya santap

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Altezza berjalan menuju ruang makan, disana sudah tersaji makanan yang cukup banyak untuk dirinya santap. Ia menyuruh seluruh pelayan yang berada di ruang makan tersebut untuk pergi. Dia tidak suka makan sendiri namun ditatap banyak orang. Para pelayan pun menunduk dan mulai meninggalkan ruang makan tersebut.

Dia teringat dengan gadis yang ia kurung didalam kamar, lantas dirinya pun menyiapkan sendiri makanan untuk gadis itu. Setelahnya Altezza memanggil salah satu pelayan untuk membawakan makanan serta minum untuk gadis yang berada dirumahnya saat ini. Siapa lagi kalau bukan Divanya.

"Bawakan makanan untuk gadis tadi." ucap Altezza dengan suara khasnya, dingin dan datar.

"Baik Tuan," jawab pelayan itu dan mulai menyiapkan makanan. Namun suara Tuannya menghentikan pelayan tersebut.

"Stop! Sudah saya siapkan," ucap Altezza sambil menunjuk sepiring makanan beserta satu gelas air putih. Pelayan tersebut pun mengangguk dan mengambilnya, lalu berjalan untuk menuju salah satu kamar yang berada dilantai atas, yang terdapat Divanya disana.

"Tunggu," Altezza mengintruksi pelayan itu agar berhenti sebentar. Dan pelayan pun berhenti membalikkan tubuhnya menatap Tuannya dengan menunduk. "Paksa dia, jika tidak kau yang ku bunuh." peringatnya dan kembali menyuruh pelayan itu pergi.

"Baik Tuan," jawab pelayan dan langsung cepat-cepat pergi dari ruang makan.

Saat sampai di kamar yang ditujunya, pelayan itu dibukakan pintu oleh laki-laki yang berada di depan pintu kamar. Saat pintu terbuka, yang dilihat pertama adalah seorang gadis yang terduduk di lantai. Ia masuk dan menutupnya kembali.

"Permisii,"

Divanya menatap pelayan tersebut dengan datar, apalagi pelayan tersebut duduk tepat didepannya.

Pelayan itu tersenyum. "Tuan meminta ku untuk menyuruhmu makan." ucap pelayan itu.

"Gue ngga bisa makan, tangan gue ngga ada." ucap Divanya membuat pelayan itu menahan senyum.

ALTEZZAWhere stories live. Discover now