07

250 44 22
                                    

Profil Sachio Abiyan Mahajaya

Nama Lengkap: Sachio Abiyan Mahajaya

Tanggal lahir: 14 April 2005

Nama Ayah: Sena Mahajaya

Mata Sky terus membaca informasi mengenai Sachio, dari tanggal masuk sekolah, alamat lengkap,  ekstrakurikuler yang diikuti, dan informasi lainnya yang ia dapat dari sekolah.

14 April 2005… pikiran Sky berkelana pertama kali ia tahu Luna hamil adalan September 2004 dan waktu itu mereka baru memastikannya lewat alat tes kehamilan, ia tidak tahu dengan pasti waktu itu sudah berapa lama Luna mengandung. Awal mereka aktif melakukan hubungan badan terhitung dari Februari 2004.

Jadi perkataan Luna bisa saja benar. Membayangkannya berada diposisi Luna saja ia tidak sanggup, jadi harusnya bukan hal aneh kan kalau anak mereka tidak bisa bertahan? Dan bisa saja Sachio benar-benar adiknya Luna?

Tatapan kebencian dari perempuan itu juga tak bisa Sky enyahkan. Tetapi, ia sadar diri, ia memang pantas dibenci Luna.

Pikiran tentang Luna, masa lalu, dan kemungkinan-kemungkinan dalam kepalanya harus buyar begitu mendengar suara sang ibu.

"Sky, Mama tadi ketemuan sama orang tuanya Sita mereka mau kalian segera menikah, Sita sudah bilang masih butuh waktu lagi sih tapi kata orang tuanya kalau kamunya bersedia pernikahan bakal tetap dilaksanakan, jadi-" 

Tidak ada yang berubah dari Rachel, mendengar cerocosan mamanya Sky hanya menghela nafas lelah, "Aku juga nolak." Potong Sky pendek.

Respon Sky itu membuat wajah ibunya mengeras, "Kalian sudah tunangan selama 5 tahun, Sky, itu terlalu lama, Mama liat kalian sudah sama-sama matang secara materi dan lebih baik menikah."

Sky diam, lalu ia berdiri sambil membawa laptop yang masih menampilkan profil Sachio di layar, untuk bersiap pergi ke kamar, "Pokoknya aku juga gak mau menikah." Keputusan itu terdengar final membuat Rachel tidak senang.

"Sky berhenti! Mama belum selesai bicara," kata wanita paruh baya itu dengan suara tinggi dan berhasil menghentikan langkah putranya.

"Kenapa kamu gak mau? Kalian sudah dekat dan saling mengenal selama 5 tahun, Sita juga cantik dan baik, kamu gak akan menyesal menikah dengan dia!" Nafas Rachel terengah lalu mendekat pada Sky yang hanya diam berdiri.

"Keluarganya sudah sangat ingin dia menikah Sky, dan kamu beruntung dipilih oleh keluarganya Sita. Ayahnya Sita sudah tua, dia ingin pensiun, dan ingin kamu yang mengurus perusahaan keluarga milik mereka, ini kesempatan baik Sky." Rachel menyentuh bahu anaknya lembut, gestur sedang membujuk.

Tatapan Sky yang tadinya datar berubah berapi, "Kesempatan baik buat Mama kan? Bisa gak sih Ma, sekali aja Mama duduk diam dan gak ngurusin hidup aku? Jujur aku sudah muak!" Sentak lelaki itu tajam.

"Kok kamu bicara begitu sama Mama? Padahal Mama lagi mengusahakan yang terbaik buat kamu."

"RALAT.  Yang terbaik buat Mama maksudnya, selama ini Mama selalu beralasan semua demi kebaikan aku, tapi aku gak merasakan kebaikan yang Mama maksud. Justru karena aku mengikuti apa maunya Mama aku kehilangan Luna dan anak kami!" Sky menutup matanya, lelaki itu tidak tahu sejak kapan matanya mengembun hingga detik ia menutup mata setetes air mata juga turun dari kedua matanya.

Rachel tercekat tapi buru-buru membalas, "Jadi karena perempuan itu? Ingat dia ninggalin kamu, kamu seharusnya sadar dia sudah gak mau berurusan sama kamu, lagian sekarang kamu sudah bersama Sita. Lupakan Saluna, Sky."

Bitter LoveOù les histoires vivent. Découvrez maintenant