08

217 41 24
                                    

Tinggi Sachio di usianya yang menginjak 17 menuju 18 sudah mencapai 190 cm, gak heran kalau di sekolah dijuluki bocah bongsor, dipanggil bocah karena memang tingkahnya yang tengil kadang menyebalkan.

Ada alasan kenapa ia bisa setinggi itu selain karena keluarganya seperti Papi, Mami, dan Luna memiliki tubuh yang tinggi, gizi seimbang yang ia konsumsi, juga disebabkan karena Chio suka olahraga.

Olahraga pertama yang ia geluti adalah basket di kelas 7, awal Chio memilih basket karena image lelaki cool dan keren di novel yang dibaca gebetannya waktu itu adalah pemain basket. Chio kan udah ganteng terus main basket pasti gebetannya bakal balik naksir.

Tapi siapa yang menduga dari niat terselubung bukannya gebetan Chio yang jatuh hati malah Chio nya yang pindah haluan dari yang cinta Maia jadi cinta setengah mati ke basket.

Maia jadian sama anak ekskul badminton pun Chio gak peduli, ia pedulikan hanya basket karena ia ternyata masuk jadi pemain inti dan sering turnamen kesana kemari.

Lalu ia merambah jadi suka sepedaan, berawal dari Papi yang beli sepeda buat dipakai reuni sama teman-temen SMAnya tetapi hanya dipakai sekali, hanya untuk reuni itu saja selebihnya sepeda itu mangkrak di garasi. Suatu hari, Chio yang sudah kelas 9 ingin kerja kelompok di rumah temannya yang berjarak 15 menit jalan kaki memutuskan untuk menggunakan sepeda milik Papi.

Ternyata, Chio merasa nyaman dan ia jadi suka bersepeda. Bahkan sekarang sepedanya sudah 7.

Bukan hanya sepeda, Chio juga suka semua jenis olahraga dari tenis, renang, dan olahraga kegemaran para cowok yaitu main bola. Seperti sore ini misalnya, Chio sudah janjian main futsal dengan teman-temannya, ia juga dijemput Denis untuk dibonceng menuju lapang futsal yang sudah dibooking oleh Gara.

"Ini adik ipar, abang ipar kasih cuma-cuma buat dek Chio." Orang itu adalah Haikal, teman sekelas Chio yang menyerahkan air mineral botol setelah mereka selesai main futsal pukul 9 malam.

Chio menerima air itu dengan kasar dan merenggut, "Ogah gue punya kakak ipar modelan elo." Katanya sambil menenggak minumnya dengan tidak santai.

Haikal mencibir, "Bodo amat, kalau Kak Luna maunya sama gue, lo bisa apa?"

"Kasih kepastian dulu sama Sonia, gak usah sok-sokan pengen sama kakak gue." Balasan Chio itu membuat teman lainnya menertawakan wajah kusut Haikal karena Chio baru saja menyebut Sonia, perempuan yang sebenarnya sangat Haikal sayangi, sudah jadi rahasia umum anak cowok kalau Haikal naksir Sonia.

"Iya mending Kak Luna sama gue aja ya bang." Galaksi, adik kelasnya Chio malah ikut-ikutan. Kalau begini Sachio jadi nyesel pernah ngajak Luna makan di kantin waktu pembagian rapot kemarin.

"Samantha noh urusin!" 

"Sasa mah temen, bang, ngapain gue urusin, mending gue urusin Kak Luna." 

"Jangan ngarep, anjing." Bukan Sachio yang balas melainkan Haikal jadilah dua orang malah merembutkan Luna.

"Tolong alat bicaranya gak usah dipakai buat ngomongin Kakak gue lagi, lo berdua bukan tipenya dia." Tutup Chio lalu semuanya bersiap-siap untuk pulang ke rumah.

Tentu saja Chio kembali dibonceng Denis.

Denis yang sibuk nyetir ditambah Chio yang sibuk ngelamun sambil menatap jalanan merasa terkejut begitu mendengar suara motor yang sudah dimodifikasi sampai memekan telinga, berjumlah banyak seperti konvoi. Mereka bahkan mengendarai motor dengan ugal-ugalan.

Hingga beberapa diantaranya melewati Denis dan Chio, karena Chio yang dibonceng ia jadi bisa melihat salah seorang pengendara ada yang memegang pisau  berlumuran darah, belum sempat Sachio membuka mulut untuk meminta Denis mengambil jalan lain, sesuatu yang menyakitkan menusuk punggungnya, berbarengan dengan Danis yang kehilangan kendali motor hingga keduanya jatuh ke aspal yang keras.

Lalu rasa sakit menjalar sampai membuat Chio tak berdaya, lelaki itu berakhir tidak sadarkan diri.

.

Di tempat lain, Sky sedang makan malam berdua dengan Sita di apartemen perempuan itu, jelas topik pembicaraan mereka adalah apa yang Rachel bicarakan kemarin.

"Kelamaan dah cowok lo." Ujar Sky dengan nada mencemooh.

Sita hanya menghela nafas berat sambil memakan potongan semangka berukuran kecil, "Sabar, Sky, orang sabar pasti disayang Tuhan." Balas Sita pendek.

"Lagian aneh banget keluarga Theo, yang tertua harus nikah duluan padahal kalau jodoh kan gak diukur dari tua atau muda nya." Omel Sky sembari asyik lelaki makan ayam krispi itu.

"Gak usah komen-komen perihal cowok gue deh," balasan Sita terdengar agak kesal, "lagian ya, Kak Thea sudah menetapkan tanggal nikah, tahun depan Theo bakal datang ke rumah dan voilaaaa~ pertunangan kita putus." 

Sky tersenyum lebar, "Okay, noted. Tahun depan deadlinenya, jangan telat,"

Sita lalu menatap Sky dengan pandangan bermakna tetapi Sky tidak paham artinya dan ia juga tak ingin mencari tahu.

"Lo beneran gak pernah suka sama gue ya? Kalau gue ingetin, kita tunangan sudah 5 tahun, sering juga ketemu, padahal gue cakep banget, Theo aja bucin." Kata Sita dengan wajahnya yang terheran-heran.

"Gue gak pernah suka lo lebih dari yang seharusnya, Sit." jawab Sky sambil minum air.

"Gue jadi penasaran sama cewek masa lalu lo itu, gue menduga lo gak bisa suka gue ataupun cewek manapun karena dia."

Ekspresi wajah Sky berubah menjadi lebih redup, itu yang disadari Sita, "Betul, dia tuh gorgeous, cewek paling cantik yang gue temui lebih dari lo, lebih dari perempuan lainnya," Sita mencibir, ketika Sky bilang cewek itu lebih cantik dirinya, ternyata selain Theo yang bucin ke dia, Sky juga bucin ke ceweknya.

Lelaki itu tampak mengenang, senyum kecilnya menunjukan itu, "Tapi gue menghancurkan hidupnya sampai titik terendah, kemarin gue ketemu dia, " Sita sampai tercekat mendengar kenyataan itu, "dia benci gue, Sit, seperti yang seharusnya,"

Sky lalu menatap Sita dengan tatapan merana, "Jadi gimana gue bisa suka sama cewek lain setelah gue pernah menghancurkan perempuan yang paling gue sayangi?"

..

Doain semoga chio selamat ya guys 😭

Dan ternyata perasaan Sky buat Luna ternyata begini;

Dan syaratnya masih sama yaa buat up next chap, tapi dua hari kedepan kemungkinan aku gak bisa update karena ada acara keluarga, ehehehehe 👋

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dan syaratnya masih sama yaa buat up next chap, tapi dua hari kedepan kemungkinan aku gak bisa update karena ada acara keluarga, ehehehehe 👋

Bitter LoveWhere stories live. Discover now