Chapter 5: Sosok Menyeramkan

106 18 2
                                    

"Jika saja aku masih menjadi manusia, aku pasti akan membahagiakan Anna hingga kita sama-sama menua kelak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jika saja aku masih menjadi manusia, aku pasti akan membahagiakan Anna hingga kita sama-sama menua kelak."

🍂

Bel istirahat berbunyi, namun Anna tetap merasa gelisah. Sejak kejadian Tio terjatuh dari bangkunya hingga istirahat tiba, nyatanya lelaki itu tetap tak kunjung kembali ke kelas.

Teman sekelasnya satu persatu mulai meninggalkan kelas untuk pergi ke kantin, dengan meninggalkan tatapan sinis mereka pada Anna yang masih asyik dengan pikirannya sendiri.

Anna tak memerhatikan tatapan tersebut, namun Jayden yang melihatnya. Meskipun Jayden sangat ingin melakukan sesuatu untuk melindungi gadisnya, namun saat ini ia hanya bisa menahan diri karena tak mau membuat Anna semakin dibenci oleh teman-temannya.

"Apa aku cari aja, ya? Daripada aku gak tenang kayak gini." Anna bermonolog dalam hati, merasa semakin was-was dengan temannya itu.

Anna pun berdiri dari duduknya dan segera berlari keluar kelas untuk mencari Tio, meninggalkan Jayden yang hendak mencegah Anna namun ia tak mau gadisnya itu merasa ketakutan ketika ia menyentuhnya.

Jayden dilema, di satu sisi ia tidak suka Anna terlihat memikirkan dan perhatian kepada teman lawan jenisnya, namun di sisi lain Jayden juga tidak berhak cemburu karena Jayden bukanlah siapa-siapa Anna, bahkan Anna saja belum mengenal dirinya.

Di luar kelas, Anna berjalan dengan cepat di sepanjang koridor sekolahnya. Ia mencari Tio mulai dari kantin, lapangan, uks, dan tempat-tempat yang mungkin didatangi oleh lelaki itu. Hingga akhirnya langkahnya sampai di depan toilet pria. Anna ingin mengecek dan masuk ke dalam, tapi anak-anak lain pasti akan mengira dirinya gila jika ia menerobos masuk toilet pria.

Anna hanya bisa menggigit jarinya sambil berpikir sejenak, hingga ia pada akhirnya memberanikan diri untuk menanyakan keberadaan Tio pada siswa laki-laki yang keluar dari toilet.

Nihil. Tio tak terlihat di manapun, jelas membuat Anna semakin gelisah. Meskipun keanehan tadi memang akhir-akhir ini menimpa Anna sejak dirinya menempati rumah baru itu, namun Anna sama sekali tak merasa takut karena dirinya memang tidak pernah celaka.

Lebih tepatnya Anna seperti dilindungi oleh makhluk tak kasat mata, dan Anna sebenarnya mulai menyadari hal tersebut, meskipun masih sebatas dugaannya saja.

Namun ia tak bisa menutup mata jika sosok yang mungkin saja menjaganya itu mencelakai orang-orang di sekitarnya, karena ia tak ingin orang-orang semakin menjauhi dan bahkan membenci dirinya.

Tak mendapatkan hasil, Anna berbalik badan dan berjalan kembali ke kelas sambil menundukkan kepalanya, hingga tak sadar ia menabrak seseorang yang berjalan berlawanan arah dengannya.

"Oh, maaf! Aku gak sengaja. Kamu gak apa-apa?" Sebuah tangan lelaki terulur ke arah Anna dan hendak menyentuh Anna, namun Anna segera mundur sambil menggelengkan kepalanya.

JAYDEN, 18:23Where stories live. Discover now