Chapter 18: Keajaiban

31 9 0
                                    

"Kenapa kamu harus muncul ketika keadaanku masih seperti ini? Bukan ini skenario yang ku inginkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kenapa kamu harus muncul ketika keadaanku masih seperti ini? Bukan ini skenario yang ku inginkan."

🍂

Anna melepaskan pelukannya setelah lelaki yang ia kira Jayden itu menyangkal. Entah menyangkal karena dirinya memang bukan Jayden atau menyangkal untuk berpura-pura agar Anna menjauhi dirinya.

"Anda mungkin salah orang. Saya bukan orang yang anda cari." Lanjut si lelaki berusaha untuk menyadarkan Anna yang masih terlihat tak percaya.

"Kalau memang saya salah orang, lalu bisa anda jelaskan darimana anda mendapatkan cincin giok berwarna hijau gelap yang anda pakai saat ini? Padahal benda itu milik saya." Anna terus memerhatikan gerak gerik si lelaki, mencari celah agar lelaki tersebut mau mengaku.

Meskipun mustahil Jayden bisa kembali dengan wujud manusia, Anna saat ini tengah terlihat bodoh dengan pemikiran anehnya itu. Ia berpikir Jayden bisa saja diberi kesempatan untuk kembali menjadi manusia setelah membalaskan dendamnya, seperti yang ia temui saat ini.

"Bro, gue kira lo udah balik. Ternyata lagi enak-enakan mojok sama cewek di sini." Suara seorang lelaki yang datang secara tiba-tiba itu membuat atensi Anna teralihkan. Betapa terkejutnya gadis itu ketika ia melihat sosok yang ternyata juga dikenalnya.

Yudha. Lelaki yang sebelumnya ia pikir tidak bisa melihat, saat ini terlihat normal dan bahkan penampilannya sangat berbeda dengan Yudha yang ia temui dua tahun silam.

"Yuㅡdha?" Tunjuk Anna pada lelaki manis yang saat ini malah mengernyitkan keningnya.

"Yudha? Yudha siapa? Nama gue Arjuna, bukan Yudha."

Jawaban tersebut membuat Anna sedih. Pasalnya ia yakin sekali jika dua orang yang kini ada di hadapannya itu adalah dua orang yang ia kenal. Tapi nyatanya malah sebaliknya.

Anna hanya bisa menghela napas panjang, sepertinya ia terlalu banyak berimajinasi hingga membuat dirinya terlihat bodoh. "Maaf, sepertinya saya salah orang. Saya pikir teman anda ini adalah kekasih saya yang menghilang dua tahun lalu. Tapi ternyata hanya mirip saja. Sekali lagi saya minta maaf."

Anna membungkukkan badannya untuk meminta maaf kepada keduanya, lalu ia pergi sembari menyeka sisa-sisa airmatanya. Dadanya terasa sesak, menahan rindu sekaligus terus mengingat kejadian masa lampau sendirian selama dua tahun membuatnya lelah.

"Gue harus bersandiwara sampai kapan, Jeff? Ini udah dua tahun lebih, apa lo gak kasian sama dia? Kalopun lo malu karena kondisi fisik lo sekarang, gue minta maaf. Gue gak tau kalo nyatanya kebutaan gue malah pindah ke lo setelah lo balik jadi manusia. Gue juga masih cari cara buat lo sembuh dengan sisa kekuatan yang gue punya. Tapi yang harus lo tau, Anna lagi gak baik-baik aja. Keinginan bunuh dirinya buat nyusul lo sampe detik ini masih besar, Jeff. Gue takut lo menyesal nantinya."

JAYDEN, 18:23Where stories live. Discover now