chapter 29

147 31 27
                                    

~author

Kini Fajri sudah terbangun dari tidurnya namun nampak nya sensasi pusing malah melanda nya kembali kini suasana sudah munujukan pukul 00:00 malam ia tidak dapat membuka mata nya berlama lama karna yg dia lihat hanya berputar putar tak henti, namun ia tidak tau harus berbuat apa dan bagaimana lagi, kini ia mencoba bangun dari posisi baring menjadi duduk kemudian mencoba meraba raba mencari keberadaan obat nya yg tadi siang di belik Oleh Fiki dan zweitson di apotek pas jalan pulang, namun nampak nya obat itu tidak ia temukan kemudia ia mencoba berdiri namun sensasi pusing makin menjadi jadi alhasil membuat nya tersungkur kelantai

"Aaaaawwwwwww, SAKIT BANGET"

**
Fenly dia sedang mengerjakan tugas kuliah nya ia belum bisa tidur kalau tugas itu belum jugak selesai di karenakan besok ia harus mengumpulkan nya, di sela sela ia mengerjakan tugas nya tiba tiba ada suara teriakan dari kamar Fajri membuatnya bingun dan bertanya ²

" mengapa dia berteriak padahal udah malam gini" gumah fenly heran

"Coba gue ngintip ah daripada penasaran" lanjut nya lagi

Alhasil fenly mencoba mengintip saja membuka pintu kamar Fajri pelan pelan supaya tidak ada yg tau aksinya mengintip

"Hah, dia kenapa tidur di lantai ya?" Gumah fenly heran

"Ah biarin aja lah, ngapain jugak gue pikirin" ucap fenly lalu menutup kembali pintu kamar Fajri kemudian bergegas pergi

***
Keesokan harinya, Fajri terbangun dari tidurnya, ternyata semalam ia tertidur di lantai kini ia memaksakan diri untuk kesekolah karna kalau tidak ia akan dicurigai oleh orang rumah.
Sesampainya ia dibawah, ia memutuskan untuk tidak bergabung dengan mereka, karna ia sudah tahu apa yang ia dapat dari hal itu, hanya sebuah rasa canggung dan tidak dianggap, ia memutuskan untuk langsung pergi, tapi tak lupa mengucapkan salam

"Assalamualaikum" ucap nya singkat lalu langsung pergi bukan apa dia tidak menyalamin papa, Shandy dan jugak fenly karna ia tau pasti mereka bakalan mengacu nya jadi lebih baik ia mengucapkan salam saja terserah mau menjawab nya atau tidak

"Waalaikum salam" ucap shandy lirih sambil melirik sekilas jarak fajri, dapat terlihat kalau Fajri selalu memegangi area perutnya.
Shandy cukup khawatir, tapi apalah daya, dia sekarang berada disituasi yang cukup terjepit, namun fenly dapat melihat jelas kalau kakaknya ini sedang khawatir pada orang yang ia tidak sukai itu membuat fenly semakin kesal saja

***
Tidak berselang lama kini Fajri pun telah sampai kearea sekolah, dia datang cukup pagi jadi ia bisa pergi kekantin untuk mengisi perutnya terlebih dahulu

***
^Di kampus fenly^

Mereka tengah berada dikantin kampus, karna mereka memiliki sif siang, sedangkan mereka datang pagi karna ingin menghabiskan waktu bersama, jika dirumah maka mereka berdua tentu saja bosan, karna dirumah mereka sama-sama sunyi,Fenly tengah bermain Handphone sambil men scroll² IG tiba-tiba melihat akun sosmed sekolah fajri, yah karna fenly alumni SMA Pratama jugak jadi wajar kalau ia bisa sesekali melihat informasi sekilas itu ya, dan betapa terkejutnya ia melihat postingan itu, bahwa disana telihat dengan jelas foto fajri dan temannya yang telah memenangkan sebuah pertandingan basket, ia pun tersenyum licik, membuat gilang disebelahnya heran.
Karna melihat ekspresi temnaya ini, fenly pun mencetitakan, bahwa fajri telah melanggar perintah papanya, dan ia tidak akan tinggal diam dan akan memberitahu sang papa agar fajri menerima konsekuensinya

Mendengar penuturan tersebut, gilang langsung shok, entah mengapa temanya ini slalu menginginkan penderitaan adiknya

"Lo serius fen,,, gue rasa lo udah keterlaluan fen" Ucapnya

"Lebih baik biarkan saja ini menjadi urusan dia, lo jangan jadi kompor mulu" Lanjut gilang memnjelaskan

"Hm,,, berisik lo, lagian ini salah dia sendiri, ngapain coba ngelakuin hal yang jelas-jelas dilarang, dan lo ngapain peduli sama tu anak" Jelas fenly

Fajri and FamilyWhere stories live. Discover now