chapter 32

144 33 16
                                    

"jangan menjadi egois,
Kau akan kehilangan semuanya
Jika terus seperti ini"


~author

Dikampus, entah mengapa senyumanya tak luntur dari tadi, ia hanya berfikir bagaimana ia bisa memutar waktunya cepat dikampus, agar bisa cepat pulang dan memulai hidup di  rumahnya tanpa kesunyian lagi.

Fenly juga tak kalah bahagianya mengingat kalau saat ia pulang kerumah, ia tidak menemukan sosok yang slalu melukai hatinya.

Mereka berdua terhanyut dalam pikiranya masing-masing. Sampai ia mendengar suara orang yang tidak asing, dan membuyarkan lamunanya

"Ah sial, kenapa harus bocah ngak bersalah itu yang kena" Ucap Haykal prustasi

"Benar banget, aturan tu orang songong yang kena" Balas Aldy

"Pokoknya kita tetap harus bikin perhitungan sama tu orang songong" Lanjut Haykal yang diangguki Aldy

yang mendengar itu langsung mendatangkan, mereka berdua dan disusul gilang.

"Oh jadi kalian berdua, yang mau nusuk gue waktu itu" Tanya fenly emosi

" Klau iya, emang kenapa? Mau marah lo!! Silahkan, tapi ingat kartu as lo ada pada kita, " Ucap Haykal tak kalah kesal

"Mak_ maksud lo" Tanya fenly heran

"Iya, maksud gue,,, kalau orang terdekat tu bocah kemarin tahu, kalau lo adalah dalang dari adiknya yang minum alkohol, Kira-kira gimana reaksinya" Jelas Aldy sambil tersenyum licik

Fenly diam tanpa sepatah kata pun, ia berfikir bagaimana membuat posisinya aman

"Hm, gue juga bisa bikin kalian berdua dipenjara, karna lo udah menusuk orang, ingat itu lo" Jelas fenly menyelamatkan diri

"Hm, lo kira gue takut ancaman lo, gue bisa bebas kali dengan bantuan keluarga gue yang slalu ada buat gue, lah elo apa? " Ucap Hayka
meremehkan

"Kita buat persetujuan sekarang, lo tutup mulut tentang itu, dan gue tutup mulut tentang anak itu, dan bayaran lo oke gue akan kirim" Jelas fenly

"Hm, oke Lo kirim uangnya, tapi ingat saat gue pengen sesuatu lagi gue akan datang ke elo lagi, dan lo harus kasih, kalau ngak lo tahu sendiri" Jelas Aldy sambil menepuk pundak fenly

***
^Dirumah gilang^

Fajri tengah melawan kejenuhan karna kesendirian dirumah itu.

"Wah betah banget bang lang kayak gini, sepi ngak ada penghuni" Monolog fajri

"Tapi enak juga menyendiri, lah gue ngak sendiri tapi tersendirikan" Lanjutnya lagi

Saat ingin bangkit dari duduknya, Tiba-tiba kepalanya pusing, ia berusaha menumpuhkan tanganya ke dinding agar bisa menjaga keseimbangannya.

Rasa nyeri dikepalanya mulai tak tertahan, hingga ia tak kuat berdiri lalu terduduk lesuh dilantai sambil meremasi kepalanya

"Arghh,,,, " Ringisnya kesakitan

Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka kasar, dimana ada sosok gilang yang muncul dengan raut wajah panik

"Lo kenapa? Kita kerumah sakit sekarang" Ucap gilang sambil melepas tangan fajri yang selalu meremasi kepalanya itu.

"Sakit bang,,, " Ucap fajri lemah

Gilang langsung merangkuk tubuh fajri dan mengiringnya masuk ke mobil

***
^Dirumah sakit^

Gilang yang panik langsung mengangkat tubuh fajri, ke brangka karna sang empu tidak sadarkan diri.

Fajri and FamilyWhere stories live. Discover now