chapter 47

201 24 15
                                    

"Kehilangan seseorang untuk selamanya bukanlah suatu hal yang mudah. Rasanya sungguh berat. Tapi, tak ada jalan yang lebih baik selain mengikhlaskannya"

~Author

Shandy pria ini sekarang bangkit dari kasurnya setelah mendapat telepon dari adiknya yaitu fenly yg menyuruh nya untuk segera berangkat ke sungai tempat di mana pemuda itu di jatuhkan.
Memang dirinya sudah mengikhlaskan kepergian adiknya itu walaupun butuh waktu yang lama agar ia bisa menerima kenyataan semua ini.

Kini ia keluar dari kamar dan mendapat kan Farhan dan juga Ricky, Ricky dan Farhan yg tau akan niat Shandy pun mengangguk paham karna mereka juga dapat telpon dari Gilang dan menyuruh mereka untuk ke sungai itu jugak.

"Lo yg sabar dan ikhlas ya Shan" ucap ricky berusaha memguatkan sahabatnya itu

"Percaya di balik ini semua pasti ada hikmahnya, Lo sekarang bisa lebih deket lagi dengan adek Lo fenly yg dari dulu memang kekurangan kasih sayang dari Lo, gue tau ini gak mudah tapi gue yakin Lo bisa bangkit lagi seperti sedia kala" ucap Farhat mencoba menasehati sang sahabat

"Makasih ya Rick Han kalian selalu ada di saat gue punya masalah dan di keadaan duka pun kalian mampu membuat gue berfikir lebih positif dan makasih juga selama ini telah menjadi abg abg yg baik buat adik adik gue, gue bangga punya sahabat seperti kalian" ucap Shandy mengutarakan isi hatinya

"Kami juga bangga mempunyai sahabat seperti Lo dan adek adek Lo Shan, berkat mereka kami bisa ngerasain punya adik dan seperti di kasih tanggung jawab lebih oleh Allah" ucap ricky dan di angguki oleh keduanya

Sebelum akhirnya pergi ke tempat tujuan mereka sempat berpelukan terlebih dahulu untuk saling menguatkan satu sama lain

*****

Di lain tempat kini fenly, Gilang, zweitson dan juga Fiki mereka tengah mempersiapkan kebutuhan kebutuhan yg mereka perlukan saat ini, seperti bunga mawar merah dan jugak yg berwarna putih, mereka jugak mempersiapkan kertas lembar buku dan jugak pulpen, ya mereka memang berniat untuk menuliskan ungkapan isi hati untuk Fajri kemudian di masukan ke botol kaca lalu di lempar ke sungai itu

"Gimana nih udah pada lengkap keperluan nya?" Tanya zweitson, ya ini semua terlaksana kan atas ide dari dirinya, ia ingin kasih Kesan yg baik buat almarhum sahabat nya itu, meskipun sudah meninggal ia yakin pasti Fajri bisa menyaksikan dan beserta hadir di sini bareng mereka semua

"Udah ni son, gimana sama bg Lang, fenly? Lah fenly malah melamun lagi nih ayok dong fen jangan ngelamun lagi kita harus bisa bangkit lagi yuk" ucap Fiki namun fenly sedikit menanggapi nya dengan sedikit tersenyum

Tak lama terlihatlah pemuda berambut gondrong itu bersama teman teman nya, fenly yg melihat itu pun langsung berlari kecil menghampiri kakak nya dan memeluk kakak nya itu guna menguatkan satu sama lain.

"Kak fen minta maaf ya selama ini fen terlalu egois sama adek, Tapi adek sama sekali gak marah sama fen kak, bahkan adek menghukum fen dengan cara seperti ini, fen nyesel banget kak karna gak bisa ngabisin banyak waktu bersama adek" ucap fenly merenung sedikit terisak yg masih dalam pelukan kakak nya

"Fen, adek kak Shan sekarang cuma fenly kita sama sama ambil pelajaran saja ya atas musibah ini, kita sebagai adik kakak harus saling menghargai dan menyayangi satu sama lain jangan sampai penyesalan ini datang untuk kedua kalinya, fen gak mau kan kalau ini bakalan terulang lagi?" ucap Shandy berusaha menasehati adik nya yg masih dalam pelukan fenly sambil sedikit mengusap ngusap punggung milik pemuda itu

"Fen gak mau kak maafin fen
Fen janji akan jadi adik kaka lebih baik lagi, fen gak mau kehilangan orang orang yg fen sayangin lagi, cukup mama sama aji yg ninggalin fen fen gak mau kak Shan juga ninggalin fen fen gak mau kak Hicks hiks"

Fajri and FamilyKde žijí příběhy. Začni objevovat