chapter 37

154 32 25
                                    

"hanya karna seseorang punya kesalahan di masa lalu, bukan berarti semua yg dia lakukan saat ini itu salah di mata mu."


~author

Kini Fajri dan Gilang mereka telah sampai di rumah itu, dengan langkah yang berat mereka mendekati pintu masuknya.

"Wah,,, ternyata aji pulang fik" Ucap zweitson kegirangan mereka masih mengikuti dua orang itu sampai mereka menuju ke sebuah rumah

"Wah,, benar berarti udah clear dong masalahnya" Balas fiki dan diangguki zweitson

Mereka mulai mengetuk pintu rumah itu, dan tak lama keluar lah pria berkulit putih yang tak lain ialah fenly.

"Hm, datang juga lo" Jawabnya datar

"Minggir kak, gue mau masuk" Ucapnya ingin melangkah mendahului tapi ditahan fenly

"Ingat ya, ngak usah cari perhatian, ngak usah sok didepan kak shandy" Ucap fenly yang menyanyat hati

Gilang yang mendengar berusaha untuk menahan emosi, dan tidak ingin ikut campur selagi masih bisa ditangani fajri.

"Jadi,,, gue boleh masuk apa ngak ni" Ucap fajri menantang

Akhirnya dengan berat hati fenly mempersilahkan fajri masuk diikuti gilang tentunya.

Ia berjalan menuju kamar yang sudah pasti itu kamar abg nya.

"Assalamu'alaikum, " Ucapnya masuk kamar

"Wa'alaikum sal_" Jawab Shandy tapi terpotong karna terkejut akan suara yang sangat familiar itu

"Fa_ fajri" Ucap Shandy antusias dan bangkit dari tidurnya untuk menyambut adiknya itu, tapi dengan cepat fajri menghampirinya karena melihat kondisi abangnya yang lemah itu

"Jawab dulu atuh salamnya" Balas fajri lalu duduk ditepi kasur abangnya

Gilang yang melihat itu memutuskan untuk keluar, tidak lupa ia menarik fenly juga, karna dia tahu kalau abang adik itu ingin mengobrol berdua dan saling melepas kangen

****

Diluar rumah ternyata masih ada Fiki dan zweitson yg trus memantau fajri

"Aduh,,, kita pulang atau  masuk ni fik" Tanya Zweitson yang gerah dari persembunyian nya.

"Pulang aja kayaknya son, ngak enak ganggu mereka, kan pasti mereka lagi melepas rindu satu sama lain" Jelas fiki diangguki Zweitson

Dan pada akhirnya mereka pun memutuskan untuk pulang dengan rasa lega dan tidak cemas lagi akan sahabatnya ini

***

^Di ruang tamu^

"Ck, apaan sih lang, narik-narik gue, gue mau mantau tu bocah caper" Ucap fenly kesal

"Lo disini niatnya mau minta tolong apa engak sih, masih syukur dia mau kesini nemuin kakak lo, kalau enggak lo bisa apa? " Balas gilang sesuai fakta

"Gue ngak minta tolong dia aja yang sadar diri karna slalu nyusahin orang" Balas fenly yang mebuat gilang menarik nafas dalamnya

"Oh ya, BTW lo nemuin tu bocah dimana? " Tanya fenly mulai serius

Gilang terdiam apa alasan yang harus ia berikan terhadap temannya ini

Akhirnya dengan berat hati, gilang memberanikan diri untuk memberitahu.

"Dia tinggal bareng gue" Jawab gilang

"Ha!! Bareng lo kok bisa, lo teman gue apa bukan sih" Balas fenly ngak terima

"Emang kalau gue teman lo, itu berarti sudah sepantasnya gue nolongin adek lo" Jawab gilang

Fajri and FamilyWhere stories live. Discover now