chapter 41

165 27 30
                                    

"meneduhkan di kala gelisah, dekat di kala susah, mengobati di kala sakit
dan mesra di kala bahagia."

~author

Kini setelah Fajri di bawa pulang dengan cara paksaan oleh Kakak nya, ia merasa kan ada ketakutan saat berada di rumah nya sendiri karna ia melihat sudut rumah nya yg di mana papa nya tega menganiaya nya, apalagi ia harus berhadapan dengan sang papa sungguh ia tidak menginginkan ini terjadi

Rasa sakit kepala yang slalu menusuknya, serta rasa kekacauan hatinya tentang semua ini, membuat ia sangat lemas dan rasanya ia tidak sanggup lagi untuk membuka mata

"Bentar lagi kak shan pulang, jadi lo harus bisa membuat kak shan seolah olah berfikiran baik tentang kita" Jelas fenly

Fajri tak menggubris ucapan fenly, bahkan ia tidak mempedulikan hal itu, karna sekarang pikirannya sedang kacau dan tidak bisa menerima pernyataan fenly, ia mendudukan diri dikursi tamu sambil memijat kepala dan mengatur nafasnya, mungkin untuk saat ini hanya ini yang bisa meredakan sedikit rasa nyerinya, namun ia tiba-tiba keinget sama obat yg ia harus minum apabila rasa sakit itu muncul lagi, namun ia tidak mampu berjalan ke dapur untuk sekedar mengambil minum terpaksa ia harus meminta tolong kepada fenly karna sekarang yg ada di rumah ini cuman mereka berdua

"Kak fen aji boleh minta tolong gak" lirih nya sedikit was was

"Apaa?" Tanyak fenly sedikit ngegas

"Boleh minta tolong ambilkan air minum gak buat aji minum obat, soal nya kepala aji sakit lagi nih kak" ucap fajri, ia tidak tau kelanjutannya seperti apa setelah ia mengucapkan ini, entah fenly akan marah atau justru baik dan mau mengambilkan nya minum

"Heleh, ngerepotin aja bisa nya, yaudah gue ambilin karna ini demi kak Shan" ucap fenly dan langsung beranjak pergi ke dapur, setelah ia selesai mengambil air minum kini ia langsung menyerahkan minum itu untuk sang adik

"Nih minum" ucap fenly sedikit ngegas

"Makasih kak" ucap fajri dan langsung mengambil minum itu untuk ia minum obat

"Lo sakit apa sih sebenarnya kok Lo konsumsi obat?" Tanyak fenly sedikit penasaran, ya walaupun ia terkesan cuek kepada Fajri tapi ia masih mempunyai rasa empati meski empati nya terkalahkan dengan rasa gengsi yg berlebihan

"Gue sakit kepala biasa kok, maklum lambung gue bandel banget suka kambuh Mulu" ucap fajri entah lah ia tidak tau harus menjelaskan apa pasal nya ia jugak tidak tau tentang penyakit yg di deritanya

"Ouw, pokok nya nanti Lo harus baik baik aja gak boleh kelihatan sakit di depan kak Shan, gue muak lihat perhatian dia ke Lo" ucap fenly namun aji hanya bisa mengangguk Ki nya, menuruti kemauan sang kakak

*****

Tak berselang lama kini datang lah shandy dan langsung menghampiri orang yang beberapa hari ini ingin sekali ia peluk

"Fajri!! " Sapanya lalu duduk disamping pemuda itu

"Akhirnya lo pulang juga, jangan pergi lagi ya ji, kita akan perbaiki semuanya" Lanjut Shandy

"Ji kok Lo masih pakek seragam sekolah ganti dulu atuh, bauk keringat nih"

Fajri tak mengubris setipa ucapan yang ia dengar, tapi ia tahu kalau abg nya sedang bicara dengannya, tapi apalah daya rasasakit ini membuat ia tidak bisa mencerna ucapan kakaknya itu padahal ia sudah minum obat tapi rasa sakit itu belum jugak hilang, apa ini pertanda kalau penyakit nya udah bisa di bilang makin parah

"Ji kok muka Lo pucet banget Lo gak lagi sakit kan?" Tanya shandy yg melihat adek nya tidak merespon setiap ucapan nya

"Gak papa kok bg, aji baik" ucap nya sambil memberikan sedikit senyum tipis supaya abg nya tidak terlalu khawatir dengan diri nya

Fajri and FamilyOnde histórias criam vida. Descubra agora