chapter 33

149 34 29
                                    


~author

Pagi yang cerah telah datang, dimana sese orang tengah bersiap untuk berangkat sekolah, yah setelah dua hari dia harus dirawat di rumah sakit, sekarang dia di perbolehkan melakukan aktivas seperti biasa.

"Pagi bang,,, " Sapanya lalu duduk dimeja makan

"Hm,,, pagi" Balas gilang dengan senyum gulanya.

"Eh pagi den aji" Ucap bi ijah sambil membawakan sarapan pagi mereka, Fajri pun membalas dengan senyum nya.

"Den aji tau ngak kalau bibi lagi senang ni, " Lanjut bibi

"Senang kenapa bi? " Tanya balik fajri

"Yah, karna ada den fajri, den gilang sekarang udah mau sarapan dirumah, biasanya ngak pernah, bahkan hampir jarang makan masakan bibi" Jelas bibi

"Ah masak sih, orang masakan bibi enak gini, masak lo ngak nafsuh si bang? " Ucap fajri memuji

"Yah,,, enak sih, tapi gue ngak suka kalau makan dengan kesunyian, jadi gue pergi makan keluar deh" Jawab gilang yang diangguki fajri

Lalu mereka kembali terfokuskan dengan sarapan dan perlahan menghabiskan nya tanpa banyak bicara lagi, Gilang yg tersenyum² menatap Fajri yg sedang sarapan entah lah ia merasa bersyukur banget dengan kedatangan Fajri kerumahnya kini rumah nya tidak sesunyi dulu lagi

***
^Dirumah Shandy^

Semenjak hari itu, kesunyian selalu melanda rumah ini, rumah yang biasanya ada suara sinis-menyinis sekarang berubah, memang tidak ada Kegaduhan lagi tapi slalu ada kecanggungan dalam bicara.

Karna rumah ini slalu membahas tentang kesalahan seorang anak, namun sekarang tidak lagi, karna anak itu tidak ada disini lagi

Yah, semenjak ditolong gilang kemaren, fajri meminta agar tidak ada satu orang pun yang tahu dimana ia tinggal, jadi mereka semua tidak ada yg tahu akan keberadaan Fajri

Saat selesai makan, Shandy langsung bangkit dari duduknya dan ingin segera pergi namun ditahan oleh papahnya.

"Ngak mau ucap salam dulu gitu? Sampai kapan kamu marah ha? Lagi pula anak itu sudah memiliki kehidupan sendirinya diluar sana" Ucap papa tanpa rasa bersalah

"Hm, kehidupan diluar sana? Ya begitulah dengan shandy, kehidupanku sedang ada diluar sana, ntah bagaimana kondisinya, yang jelas aku bakal cari dan bawak dia pulang" Balas shandy tegas

"Hm, anak ngak penting kayak gitu ngapain kamu urusin, mending fokus sama karir kamu Shandy! " Balas papa nya tak kalah tegas

"Lagi pula kak, kehidupan lo ngak cuma dia, ada gue sama papa lo pikirin itu baik-baik" Timpal fenly

"Kehidupan gue emang bukan dia aja, tapi,,,, kehidupan dia cuma ada Gue, jadi jangan pernah menganggap kalau gue egois, karna kalian lah yang bikin gue jadi egois, dan memprioritaskan dia" Balas Shandy dengan emosi memuncak dan pergi keluar.

Papa nya hanya bisa menggeleng geleng kan kepala melihat putra sulung nya yg berubah seratus persen hanya gara gara Fajri yg minggat dari rumah, padahal yg ia fikir dengan kepergian Fajri bisa membuat suasana rumah jadi adem ayem tanpa cek Cok lagi tapi kenyataannya salah kecekcokkan makin menjadi jadi, ia bingung harus berbuat seperti apa lagi biar bisa mengembalikan suasana rumah yg seperti dulu

***
^Disekolah^

Fajri telah sampai kesekolah, ia langsung disambut dengan kedua temanya itu, yah pasalnya dua temanya ini tidak tahu akan kabar dia semenjak dua hari terakhir

"Eh ji lo kemana aja? Gue chat ngak dibales,,, sok sibuk lo" Dumel Fiki kesal

"Yaelah,,, namanya juga hidup ada masa sibuknya kali" Jawab Fajri

Fajri and FamilyWhere stories live. Discover now