Bagian 10

1.3K 253 13
                                    

"Jeka mana ya?."

Setelah hari dimana Jeka mengirimkan pesan tempo lalu, pria itu tak mengabari Rosela lagi. Hal ini tentu saja membuat Rosela bingung. Maka, dengan langkah pasti, gadis itu mendatangi basecamp kebanggaan Jeka.

Namun, sesampainya disana, Rosela bahkan tidak melihat batang hidung pria itu. Hanya Jeffry dan Erick yang menghuninya.

Jeffry menggeleng cepat, pria dengan lesung pipi itu juga tidak tahu menahu dimana Jeka sekarang. Seingatnya, pagi tadi, Jeka datang ke kampus lalu entah pergi kemana lagi, Jeka bahkan tidak muncul di kelas hari ini.

Begitupun dengan Erick, namun karena Erick pendiam, dia tidak ikut berbicara apapun.

"Serius Jef?. Kemana sih tuh orang"

"Ciee, khawatir yaaa?."

Rosela memerah, tapi gadis itu langsung mengubah ekspresi nya. "Apaan sih"

"Alah, gak usah boong deh"

"Berisik lo Jeffry. Tapi, pagi ini dia dateng ke kampus gak?"

"Setahu gue sih dateng ya Rose, cuman tuh bocah gak tau kemana dah, orang dia gak masuk kelas juga hari ini."

Jeffry, menenggak air putih dalam genggamannya, lalu kembali memusatkan atensinya pada gadis pirang yang satu itu. Kalau boleh jujur, sebelum menjalin hubungan dengan Caca, dulu Jeffry sempat tertarik pada Rosela. Tolong jangan maki dia, lagipula, Rosela gadis yang sangat menarik, wajar saja banyak yang suka.

"Rooftop."

Erick secara tiba-tiba membuat suasana menjadi lebih hening karena ucapannya barusan. Bagaimana tidak, pria itu sedari tadi sangat datar, membuat Rosela terkejut.

"Biasanya kalo pengen bolos, dia bakal ke rooftop sambil ngerokok." Ucap Erick lagi, masih dengan suara yang datar dan mata mengarah ke buku. Erick bahkan tidak mempedulikan Rosela sejak tadi.

"Oke, makasih infonya ya. Gue pergi dulu. Bye guys."

Setelah mengatakan itu, Rosela pun bergegas pergi, meninggalkan Erick dan Jeffry disana.

Jeffry menghela nafasnya lega. Pria itu melirik ke arah Erick yang masih sibuk membaca buku.

"Kayaknya, Rosela ada rasa sama Jeka deh Rick"

"Palingan dia cuman penasaran aja sama Jeka." Bantah Erick, membuat udara disana serasa menghimpitnya.

"Maksud Lo gimana sih?. Gue gak paham"

"Udahlah, lupain aja."

Jeffry makin menatap sinis temannya yang satu itu. Benar-benar menyebalkan, mentang-mentang tampan, dia bisa seenaknya mengabaikan pertanyaannya.

"Lama-lama gue kepikiran, lo gak suka ya kalo Rosela makin deket sama Jeka?." Celetuk Jeffry.

Erick membanting buku di tangannya. Lalu, dengan perlahan, mendekat ke arah Jeffry. "Maksudnya apaan Lo nanya begitu sama gue?"

"Gak usah menghindar deh, Lo juga suka kan sama Rosela?. Jawab aja, apa susahnya"

"Omongan Lo tuh makin gak rasional ya Jef. Isu darimana?. Berani banget ya nanyain hal gak jelas begini ke gue." Sepertinya, obrolan ini malah makin melebar kemana-mana, Erick yang biasanya tenang, kini mulai tersulut.

"Lo gak bisa bohongin gue Rick. Lo gak rela kan kalo sampe Rosela malah jatuh ke tangan Jeka"

"Bacot banget sih. Lo tuh selalu kepo ya sama urusan orang lain?."

Jeffry hanya terkekeh, meski Erick menyangkal nya sedemikian rupa, tetap saja Jeffry yakin akan prasangka nya. Buktinya, Erick ber ekspresi terlalu berlebihan.

I'M THE WINNER Where stories live. Discover now