◄• 13 •►

6.2K 1K 143
                                    

Tandai typo!

Kita memasuki konflik, buat yang penasaran cara seorang author yang tidak suka konflik ini membuat konflik, silahkan di nikmati
Maaf atas kekurangannya.
Happy reading♡

---------------------

Sebuah kamar besar bernuansa mahal dan elegan menjadi tempat perkumpulan 5 laki laki yang sedang merundingkan satu hal malam ini.

Kembalinya seseorang setelah hilang selama 2 tahun.

Hazel duduk dipojok kamar dengan tangan memeluk lutut dan kepala yang ditenggelamkan. Entah bagaimana bisa dirinya merasa frustasi tak menentu sejak siang tadi.

"Aruna udah bales, Zel?" tanya Raja, pemilik kamar menatap Hazel yang meringkuk.

Hazel menggeleng.

Jaden yang sedang terbengong tiba tiba tersentak kaget, "Gimana kalo kedatengan dia karena ngincer Aruna?"

Hazel mengangkat kepala, ekspresinya terlihat marah mendengar kalimat yang diucapkan Jaden.

Kalandra mengangguk, "Bisa jadi. Soalnya 'kan dia bakal ngusik semua yang ada dideket Hazel. Lo inget 'kan waktu it-"

Ssttt...
Jaden menggeleng menatap Kalandra.

Ting.

Semua langsung menoleh kearah suara yang berasal dari ponsel Hazel.

Hazel bangun dan mengambil ponselnya diatas meja belajar.

"Aruna bales."

Aruna Cantik (。♥‿♥。)

lo dmn? |

| rumah

"Hah? Serius itu Aruna?" Kalandra mengernyit begitu melihat pesan balasan dari Aruna.

Hazel mengantongi ponselnya, lelaki itu menyambar jaket Raja dan juga kunci motornya.

Hazel melangkah menuju pintu namun Jaden segera menarik tangan Hazel. "Lo mau kemana, sialan?!"

Segera Hazel menepis tangan Jaden dan berlari keluar dari kamar Raja.

"Ja, gue pinjem motor." ucap Jaden terburu buru.

"Mau yang mana? Ada yang-"

"Yang mana aja, bangsat! Cepetan!"

•••

Sampai di rumah berpagar hitam, Hazel mematikan mesin motornya lalu menekan bel di pagar berkali kali.

Yang melihat kegiatan Hazel saat ini pasti semua akan memikir kalau Hazel orang bodoh. Menekan bel di rumah yang lampu depannya saja mati sehingga menandakan kalau rumah tersebut sedang tidak berpenghuni.

Hazel mengeluarkan ponselnya lalu segera menghubungi nomer telepon Aruna.

Suara motor mendekat terdengar, Hazel menoleh menemukan Jaden yang ternyata menyusul.

"Lo jagoan sampe berani maju sendiri? Lo liat sekarang, lo kepancing doang!" Jaden langsung menyerang Hazel dengan kata kata. Hazel terlalu gegabah.

Hello, Hazelnut! [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora