◄• 53 END •►

4.7K 929 515
                                    

Bismillah..

Nungguin yeaahhhhh😁

Awalnya aku gak mau Hazel ending disini.
Tapi aku rasa udah saatnya kita berpisah guys..

Gak prank lagi ini asli!!

Last part of Hello, Hazelnut!
Happy reading.

• ° • ♡ • ° •

Pukul 7 malam, hujan turun membasahi genting rumah Luna menciptakan suara yang menenangkan pikiran Aruna yang sedang gusar menunggu kabar pacarnya.

Sudah hampir satu jam Aruna menunggu balasan pesan dari Hazel, kekasih tampannya yang tadi tidak ingin menampakkan wajah didepannya.

Diatas meja belajar, Aruna mengetuk jari telunjuknya disana. Gelisah, galau, dan juga jenuh menunggu. Karena sudah tidak sabar, perempuan itu akhirnya mengambil ponselnya untuk menelepon Hazel. Ia sudah sangat khawatir saat ini.

Panggilan pertama, dilihatnya hanya tertulis status Memanggil yang artinya Hazel tidak mengaktifkan akses internet. Aruna terus mencoba sampai status Memanggil tersebut berubah menjadi Terhubung tapi yang ia dapatkan hanya status awal, tidak Berdering atau Terhubung sekalipun.

Beralih roomchat, Aruna kini mengetikkan pesan pada kontak Jaden. Pesan yang menanyakan kabar kekasihnya, apakah sudah pulang atau belum. Dirinya harus memastikan Hazel pulang dengan selamat bertemu keluarga lelaki itu, sehingga ia bisa menghalau perasaan gelisah dan khawatir dihatinya saat ini. Sangat sangat mengganggu.

Sayangnya, dari sepasang kembar itu tidak ada yang menjawab.

Menggigit bibir bawahnya, perasaan Aruna semakin tidak karuan. Ia harus menghubungi siapa sekarang? Ia tidak punya nomer orang tua Hazel.
Tapi ia punya nomer Camella.

Tetapi ia rasa pukul 7 malam ini Camella sedang belajar jadi tidak bisa diganggu. Dan Aruna pun lebih memilih menunggu balasan pesan dari Hazel ataupun Jaden. Mengesampingkan perasaannya yang tak enak dan memilih untuk membuka buku.

Besok, kelas 12 masih melakukan Ujian Sekolah. Bukan saatnya untuk main main lagi, Aruna harus lulus dengan nilai yang memuaskan.

Baru membuka buku dan membaca 3 kata, Aruna sudah meraih ponselnya lagi untuk memeriksa adakah pesan balasan atau tidak. Sulit untuk fokus disaat seperti ini.

Apa Aruna datangi saja rumah Hazel?

That's not a bad idea.

🥜🥜🥜

Pukul 11 malam, hujan masih setia mengguyur Jakarta Pusat.

Disebuah rumah sakit tepatnya disalah satu ruangan yang ada disana, seorang lelaki terbaring lemah tak berdaya ditemani alat yang membantunya tetap hidup dan juga ada seorang perempuan cantik yang mengisi kursi di tepi brankar yang ditempati sang lelaki.

Tangan Hazel digenggam Fazura, dikecupnya jari jari panjang anak keduanya yang terasa dingin. Suara EKG yang terdengar membuat hati Fazura merasa tak nyaman.

Hello, Hazelnut! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang