◄• 45 •►

4.2K 1K 250
                                    

Vote to musnahkan Gavero.

Ketik 1 jika kalian ingin Gavero mati.

Tandai typo!
Happy reading<3

• ° • ♡ • ° •

01.14

Mendengar ponselnya berdering diwaktu dini hari, Aruna bangun dan meraih ponselnya diatas nakas.
Dilihatnya telepon tersebut berasal dari kontak favoritnya. Kacang Runa🥜

Aruna menggeser ikon hijau mengangkat panggilan tersebut.

"Halo, Hazelnut?"

Lama tak terdengar balasan dari sana, Aruna kembali melihat ponselnya yang masih tersambung telepon.

"Kacang?"

"Hazel meninggal, Na."

Dengungan kuat masuk kedalam pendengaran Aruna sehingga perempuan itu sadar dari sebuah mimpi yang beberapa detik lalu seolah menyadarkannya.

Aruna melihat ke seluruh kamarnya yang sudah diisi sinar matahari pagi. Melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 8 pagi, Aruna meregangkan tubuh.

Perempuan itu terduduk, masih mencoba sadar.
Dirasakannya kedua tangan yang bergetar serta keringat yang menetes dari dahi, Aruna memegang dadanya yang terasa berdetak keras.

Ia mimpi apa tadi?
Apakah buruk?

Ahh... Mengapa mimpinya buruk terus akhir akhir ini?

Drrtt..

Ponselnya bergetar, Aruna menoleh terkejut. Diambilnya ponsel tersebut dan melihat nama Jaden disana.

Keningnya mengernyit bingung, Jaden menelponnya ada apa?

"Halo, Den? Tumben nelpon," tanya Aruna seraya turun dari ranjang.

"Lo bisa keluar sekarang?" suara itu terdengar pelan.

"Bisa, ada apa sih emangnya?"

Helaan nafas terdengar dari sana, tiba tiba saja Aruna takut.
"Hazel masuk rumah sakit, Na."

Deg.

Aruna mematung, nafasnya tersendat akibat terkejut. Mimpi yang pagi tadi membangunkannya ikut terputar di memori otaknya.

"Na?"

"Gue kesana, Den." gumamnya lemas menjawab Jaden. Aruna masih menolak percaya, kemarin sore Hazel masih ada disampingnya dan mengecup keningnya, bahkan kemarin Hazel terlihat baik baik saja. Tapi kenapa pagi ini ia mendapatkan kabar buruk tentang Hazel?

"Gue jemput."

🥜🥜🥜

Sejak sore dimana Hazel dibawa menuju rumah sakit, lelaki itu sudah tidak sadarkan diri sampai siang ini dimana Aruna datang menjenguk.

Aruna, Jaden dan Camella izin sekolah dengan alasan mengurus Hazel yang sakit. Hari ini sebenarnya kelas 12 sedang menjalani ujian praktik tapi sayangnya Aruna, Jaden dan Hazel yang sudah berada ditingkat akhir sekolah malah tidak mengikuti.

Didepan ruangan dimana Hazel sedang terkapar tak berdaya, ada Aruna yang sedang menangis di pelukan Camella. Perempuan itu mendengar semuanya dari Jaden.

Yang Jaden ceritakan adalah, Hazel pulang dengan darah yang mengucur dan lelaki itu kesakitan sampai memanggil seluruh anggota keluarganya. Bumi yang datang dengan cepat mengangkat Hazel membawa masuk kedalam mobil dan disaat itu Hazel langsung hilang kesadaran.

Hello, Hazelnut! [END]Where stories live. Discover now