◄• 42 •►

3.5K 811 74
                                    

Halo!
Ada yang kangen??
Kangen aku atau kangen Jelnut?

Pst.. Part ini kurang menarik.

• ° • ♡ • ° •

Bruk.

Pernyataan yang diungkapkan seorang lelaki berprofesi sebagai dokter baru saja menampar Hazel dengan keras.

Ganja?
Aruna terlibat dengan benda berbahaya tersebut?

Tapi... Hazel rasa itu tidak mungkin, Aruna tidak mungkin berani melakukan hal berbahaya itu.

Lorong rumah sakit menjadi saksi lemasnya kaki seorang Hazel hingga lelaki itu terduduk dengan pikiran yang berkelana jauh.

Aruna terlibat dengan narkoba jenis ganja.
Aruna sudah kecanduan.

Tapi apa awal dari ini semua?

🥜🥜🥜

Didepan kaki seorang perempuan berumur, Hazel menekuk lutut bersimpuh.

"Maafin saya, Tante... Saya gagal jaga Aruna sepenuhnya." kepala Hazel menunduk didepan kaki Luna yang sedang menangis tersedu sedu.

Ya, Luna disini.
Hazel menghubungi ibu dari Aruna, ia tidak ingin ada yang disembunyikan apalagi ini adalah hal yang sangat berbahaya. Aruna harus segera di jauhkan dari benda seperti itu.

Luna menggeleng. "Bukan salah kamu, Hazel. Tante yang salah karena kurang memperhatikan Runa, Tante ninggalin Runa terus dirumah sampe sampe dia berani ngerokok bebas kayak begini." Luna berbicara disela tangisnya.

Ia gagal sepenuhnya.
Kemana dirinya selama ini? Bekerja? Luna menyesal terlalu sering pergi bekerja hingga meninggalkan anak semata wayangnya dirumah sendirian hingga terlibat dengan hal berbahaya seperti sekarang.

Ketika nomer tak dikenal meneleponnya sekitar 30 menit lalu saat dirinya sedang dalam perjalanan menuju rumah, jantungnya seolah ditikam belati putih. Benar benar menyakitkan dan menghancurkan hatinya.

Dan sekarang Hazel telah menceritakan semuanya. Semua tentang Aruna saat dirinya tidak ada.
Aruna merokok dan terus merokok sampai ketika Hazel meminta seluruh rokok yang dipunya Aruna, Hazel mendapatkan banyak dan beragam rokok.
Tapi tak disangka Aruna punya yang berbahaya sekarang.

Dalam pikirnya yang ia tangkap selama Hazel bercerita, Aruna selama ini sedang mencari rasa rokok yang telah menariknya masuk kedalam dunia asap beracun itu. Tapi Luna yakin Aruna sebenarnya ingin lepas, anaknya itu hanya penasaran.

"Aruna gak pernah nutupin segalanya dari Tante, Zel. Dia anak baik baik..."

Hazel mengangguk mengakui itu.
Ia yakin Aruna tak sengaja menyicipi rasa itu sampai kecanduan. Ia sangat yakin Aruna tidak mencoba sendiri, bisa saja perempuan itu... Di paksa seseorang untuk mencoba.

"Hazel!"

Kepala Hazel dan Luna menoleh kearah suara.
Jaden dan Kalandra berlari menghampiri keduanya kemudian menyalami Luna.

"Tante, izin bawa Hazel sebentar." ucap Jaden diangguki Luna.

Hazel ditarik Jaden dan Kalandra menuju lorong rumah sakit yang lebih sepi.

Hello, Hazelnut! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang