5. Taman dan teman

24 15 3
                                    

Jika kamu berpersepsi bukan dari keluarga sempurna, maka kamu akan dipertemukan dengan mereka yang menganggap mu layaknya keluarga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika kamu berpersepsi bukan dari keluarga sempurna, maka kamu akan dipertemukan dengan mereka yang menganggap mu layaknya keluarga.

❃.✮:▹ ◃:✮.❃

Malam ini cuaca terasa begitu dingin untuk Arina sehingga ia menggunakan sweater untuk mengurangi rasa dingin yang menyelimuti nya. Padahal diluar tidak hujan, tetapi cuaca Bandung memang seperti ini.
Arina pun pergi ke dapur untuk membuat matcha hangat kesukaannya. Gadis itu juga mengambil beberapa makanan ringan. Setelah minumannya jadi, Arina membawa bawaannya masuk ke dalam kamar.
Ia membuka laptop dan menonton Korean Movie yang sudah ia jadwalkan dari seminggu yang lalu. Film itu rekomendasi dari Maretta yang seminggu lalu mengadu sambil menangis sesegukan. Ia berkata pada Arina bahwa film itu melodrama yang berlatar tahun 1990-an. Oleh karena itu Arina tertarik untuk menontonnya.
Sekitar hampir dua jam Arina menonton film itu, dan sama halnya seperti Maretta, ia menangis saat memasuki ending film tersebut. Rasanya, Arina benar-benar ingin mengubah takdir dan membiarkan Woon Ho dan Bo Ra bertemu di abad 21 lalu mereka hidup bahagia bersama.
Arina juga merasa kurang puas dengan penjelasan kehidupan Woon Ho, ia semakin tidak terima film ini berakhir dengan ending yang mematahkan hatinya.

Arina mengusap pipinya yang dibasahi air mata, kemudian ia meraih ponsel yang berada di sampingnya dan melihat notifikasi yang muncul. Arina segera membuka whatsapp karena ada notifikasi dari Maretta. Isi pesan Maretta cukup membuat Arina terkekeh. Pesan itu mengungkapkan kekesalan Maretta tentang kelakuan Papanya yang mengenalkan dirinya pada anak teman papanya. Hal itu memang sudah beberapa kali terjadi, Papa Maretta selalu berusaha mencarikan pasangan untuk putri semata wayang nya walaupun Maretta baru saja kelas 2 SMA.

Arin
Kamu mau ke rumah aku, gak?

Maretta (ㅅ˙³˙)♡
Gak ush deh, gue dirumah aja kali ini,
Papa juga lagi kurang sehat 😔

Arin
Beneran?
Ohh yaudah kalau gtu

Setelah membalas pesan dari Maretta Arina menyimpan lagi ponselnya di nakas dekat tempat tidurnya. Lalu ia melirik jam beker kelincinya.
"Jam sepuluh lewat lima belas," gumamnya.

Kemudian ia menutup laptopnya dan memindahkannya ke atas meja belajar. Setelah itu Arina merebahkan tubuhnya di atas kasur dan membaca doa tidur.

⏲⏲⏲

Pukul 06.00

"Arinaaa ayookk!!" teriak Ayah dari luar pagar rumah.
Sang empu pun berlari menghampiri Ayah dengan pakaian olahraga nya. Ayah melihat setelan Arina dari atas sampai bawah. Lalu beberapa detik kemudian ayah menyeletuk.
"Kok pake bondu maskeran?"

SAUJANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang