16. Sebelah

24 13 0
                                    

Jika pasangan hanya tentang dua orang yang terbalaskan, sungguh malang bagi mereka yang  bertepuk sebelah tangan

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Jika pasangan hanya tentang dua orang yang terbalaskan, sungguh malang bagi mereka yang bertepuk sebelah tangan.

~Saujana

❃.✮:▹ ◃:✮.❃

Setelah tiga hari berturut-turut melakukan pertandingan akhirnya anak-anak kelas 11 IPS 1 berkumpul malam di rumah Lola Nata untuk merayakan kemenangan kelas mereka. Ya, kelas itu menyabet beberapa juara diantaranya juara pertama Basket dan e-sport kemudian juara ke dua Voli dan menyanyi solo putri. Mereka mengadakan acara ngaliwet bersama di rumah Nata.
Kirana dan Bima datang ke rumah sambil menenteng dua kresek belanjaan lalu ia membawanya ke dapur karena di sana anak-anak perempuan sudah menunggu untuk memasak.

"Sini sama bibi aja atuh." Tawar Bi Mimin saat melihat anak-anak perempuan tertawa karena sedikit ragu memegang daging ayam yang belum dimasak.

"Enggak usah, bi, biar sama kita aja. Bibi bantuin bikin liwetnya aja, soalnya kita kurang paham kalau masak nasi liwet mah." Ujar Lola. Bi Mimin pun mengangguk paham. Ia tersenyum, setelah sekian lama akhirnya rumah tuannya ini kembali ramai oleh orang-orang terutama anak muda. Padahal biasanya tidak lebih dari ke-empat sahabat Nata atau bapak-bapak tetangga yang nobar bareng Mang Toto.

Sedangkan anak laki-laki menyiapkan tempat untuk mereka makan nanti. Tempat yang disiapkan yaitu taman depan rumah Nata yang dialasi dengan karpet. Mereka juga memasang sound agar suasana lebih meriah.

Kirana melihat Nata yang berada sedikit berjarak dari teman-temannya. Gadis itu segera menghampirinya dan berdiri di samping Nata. "Kalau papa lagi ke mana, Nat?" Tanyanya.

Nata menoleh ke samping. Kirana itu memang cantik dari side profile nya pun gadis itu sangat cantik. Tetapi, Nata tetap hanya bisa menganggapnya teman. Ia pun kembali mengalihkan pandangannya.
"Ke Semarang."

Kirana menengadah. "Kamu kangen sama papa?" Tanyanya lagi.

"Biasa aja." Jawab Nata acuh tak acuh. Sejujurnya, ia tidak terlalu bisa jika harus terus menanggapi Kirana. Ia tidak mau gadis itu berpikir lebih dan terus menyukainya.

"Tapi raut wajah kamu bilang kalau kamu kangen sama papa." Ucap Kirana.

Pandangan keduanya beradu. "Lo cenayang?" Tanya Nata. Kemudian Kirana mengalihkan tatapannya.

"KIR, KIRANAA," Dari dalam Lola berteriak. Mendengar suara itu Kirana langsung pergi mencari sumber suara dan meninggalkan Nata. Lalu laki-laki itu bergabung dengan teman-teman nya.

Satu jam kemudian semua masakan sudah siap. Semuanya berkumpul di tempat yang telah disiapkan membentuk lingkaran lonjong. Setiap orang diberi satu kertas nasi, lalu anak perempuan yang ditugaskan membagi-bagikan nasi liwet dan lauknya mulai berputar mengelilingi posisi duduk mereka masing-masing.

SAUJANADonde viven las historias. Descúbrelo ahora