26. Bocoran

8 7 0
                                    

Sudah tahu jika 'tak berujung akan sakit, lalu mengapa terus memaksakan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah tahu jika 'tak berujung akan sakit,
lalu mengapa terus memaksakan?

~ Saujana

❃.✮:▹ ◃:✮.❃


Fian, anak itu mendengus kesal sambil berjalan menuju lorong sekolah yang sepi. Lorong sepi itu memang terhitung tempat yang kurang berguna di SMANSA karena semakin ke dalam hanya terdapat jalanan gelap serta buntu. Jika menoleh ke samping kiri dan kanan memang ada ruangan terbuka tanpa pintu, dan ruangan itu dipenuhi oleh meja-meja atau kursi-kursi yang sudah tidak layak pakai.

"Hehemm, hemm, hehemm ...," Ia bersenandung kecil.

"Ini,"

Fian terdiam mendengar kalimat itu.

"Apa ini?"

Nata? Laki-laki itu membatin. Lalu ia bersembunyi dibalik tembok sebelum masuk ke dalam lorong.

"Hmm, kemarin aku buat itu bareng ibu." Kalimat itu tercekat. Fian semakin penasaran lalu menguping dengan seksama percakapan itu.

Nata menyelipkan anak rambut Arina yang tergerai.

ARINA? Fian membulatkan matanya.

"Makasih, ya?" ucap Nata dengan nada yang lembut.

Arina mengepalkan kedua tangannya. Mengambil napas sebagai ancang-ancang mencurahkan apa yang ada dibenaknya.

"Aku ..., smengdkdifjkl." Arina menatap bola mata cokelat milik Nata.

"Apa?" Tanya Nata.

NJIRRR WHAT?? Fian semakin tidak mengerti.

"S-semangat belajar nya." Ulang Arina sedikit jelas.

Apaan ini woii!! Fian penasaran.

Sedangkan Nata menarik senyuman di bibirnya. Laki-laki itu mendekat. Ia bersusah payah untuk tidak memeluk tubuh kecil gadis di depan nya. Lantas Ia mengusap lembut kepala gadis itu sambil berkata.
I love you more, Arina.” Dan suara Nata bergema lembut di telinga Arina.

Woii! Sejak kapan semangat belajar nya dibales I love you more? Batin Fian berseru.

Setelah itu ia melangkah dan meninggalkan keduanya. Sepanjang jalan Fian tersenyum sambil tidak habis pikir. Dulu ia selalu berspekulasi Nata yang paling malang dan bodoh soal perempuan. Namun, kenyataan tidak, laki-laki itu bisa, bahkan kini si paling malang pantas untuk dirinya sendiri yang ditinggal menikah. Tetapi, sudahlah! Kini ia pemegang berita ter-hot se-SMANSA dan ia sangat berbangga diri dengan itu. Ia membayangkan jika menjadi seorang presenter ia akan memberi judul berita itu dengan 'Nata Alamsyah seorang siswa berprestasi dan terkenal yang dikagumi banyak siswi di SMANSA sekaligus salah satu anak pengusaha sukses di Indonesia menjalin hubungan dengan seorang siswi cantik yang masih satu sekolah dengan nya. Keduanya saling bertemu saat jam istirahat untuk mengisi energi.'

SAUJANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang