25. Orang itu

11 8 0
                                    

Ke mana hati kaubawa?Tanpa pernah jelas akhirnyaKu menunggu, kenyataannya kau di sanaAdakah hatimu masih hatiku?

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Ke mana hati kaubawa?
Tanpa pernah jelas akhirnya
Ku menunggu, kenyataannya kau di sana
Adakah hatimu masih hatiku?

- Tiara Andini

❃.✮:▹ ◃:✮.❃


Sepulang sekolah Nata mengajak Arina ke suatu tempat. Ia mengajak Arina menikmati air danau yang tenang sembari memakan es krim mangkok yang mereka beli dari seorang penjual yang melintas di area danau itu.

"Ada apa, 'kok ngajak ke sini?" Tanya Arina.

Mereka duduk di atas rumput tepi danau yang hijau.

"Kamu suka enggak tempatnya?" Nata balik bertanya.

Arina mengangguk. "Suka, tapi aku ngerasa aneh aja." Jawabnya.

"Aneh kenapa?"

Gadis itu mengedikan bahu. "Aku juga enggak tau kenapa, tapi mungkin karena aku baru pertama kalinya ke tempat ini?"

Nata mengangguk paham lalu memakan es krimnya.

"Oh ya, aku mau nanya, boleh?" Tanya Arina.

Nata kembali menoleh pada gadis itu. "Apa?"

"Kamu ..., habis SMA mau lanjut ke mana?" Tanya gadis itu.

Nata terdiam, bagaimana menjawab pertanyaan ini? Ia rasa sekarang bukan waktu yang tepat untuk memberitahu Arina tentang rencana papanya semalam. Apalagi kini gadis itu sedang banyak bicara, Nata menyukai hal itu.

"Kalau kamu mau ke mana?"

Arina terdiam sejenak. Sebelumnya ia berharap Nata menjawab pertanyaan, namun lagi-lagi laki-laki itu balik bertanya. Tetapi, Arina tidak terlalu sedih. Ia senang Nata bertanya padanya, karena itu saat menjawab pertanyaan laki-laki itu ia tersenyum terlebih dahulu. "Aku ..., aku mau ke Malang, Brawijaya."

"Prodi?" Nata menautkan alisnya.

"Hmm ..., sayangnya aku masih bingung soal prodinya." Lirih Arina. Ia tampak kebingungan dengan itu.

"Kamu minatnya sama apa? Atau ..., kamu kepikiran buat Linjur?"

Arina mencebikkan bibirnya. "Aku suka hal-hal yang berbau sejarah, tapi aku juga ingin masuk ke kedokteran. Apalagi, M, udah bulat mau ke kedokteran. Jadi, kalau aku masuk FK seenggaknya kalau ngobrol sama, M, bakal nyambung." Tuturnya dengan senyum menyeringai di kalimat terakhir.

Nata tertegun mendengar penuturan Arina. Apa gadis itu benar-benar berharap sebesar itu untuk terus bersama dengan M? Di sini ada Nata, orang yang sedang menjalin hubungan dengan nya.

"Kalau Maretta? Dia mau masuk prodi apa?" Nata mengalihkan objeknya.

"Katanya sih, mau ambil Ilkom atau Sastra Inggris, tapi intinya dia mau se-univ sama aku cuman papanya nyuruh dia buat kuliah di luar negeri." Jawab Arina.

SAUJANAOnde as histórias ganham vida. Descobre agora