1. Alma dan Bara

8.8K 572 30
                                    

Kata orang, jangan pernah jadi pelangi untuk orang yang buta warna

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kata orang, jangan pernah jadi pelangi untuk orang yang buta warna.

Alma pernah jadi payung untuk orang yang lebih suka hujan-hujanan. Jadi sendok untuk orang yang lebih suka makan pakai tangan. Jadi lautan untuk orang yang tidak bisa berenang. Jadi sepatu mahal untuk orang yang lebih suka pakai sendal jepit. Mau sefungsional, semenarik, atau seberharga apapun, kalau ada di tangan yang salah, ya tetap tidak berguna.

Semenjak memutuskan untuk bangkit dari hubungan yang ia tahu akan selalu berjalan di tempat, ia mengubah semua pandangannya mengenai hubungan yang akan ia jalin selanjutnya.

Pertama, ia harus memastikan kalau laki-laki itu mau menikah. Ia tidak mau terlibat investasi bodong lagi. Pacaran tujuh tahun sama orang yang nggak mau nikah. Kalau dia nyicil rumah, pasti sudah setengah jalan. Ia akhirnya tahu kalau tidak ada yang bisa mengubah seseorang selain dirinya sendiri.

Kedua, ia tidak mau pacaran lama-lama. Ia ingin sesuatu yang pasti. Karena umurnya sudah di atas tiga puluh tahun, ia ingin menemui seseorang yang siap menikah. Ia tidak mau buang waktu untuk pacaran dan ditenteng ke sana sini.

Ketiga, ia ingin perasaan calon pasangannya jauh lebih besar dari perasaannya. Ia pernah sebegitu cintanya pada seseorang hingga laki-laki itu berbuat seenaknya hanya karena tahu ia selalu memaafkan dan kembali. Kebodohannya dulu memang unlimited.

Keempat, ia ingin menjadi prioritas. Paling tidak berada di urutan kedua dalam daftar prioritas seseorang.

Kelima, ia ingin seseorang yang hangat dan punya cukup waktu untuknya. Bersedia mendengarkan ceritanya dan tidak mudah terdistraksi dengan apapun.

Semenjak move on dari investasi bodongnya, Alma fokus bekerja dan mengejar karir. Ia juga sudah menyelesaikan program pasca sarjananya. Ia fokus memantaskan diri, juga memantapkan finansial. Ia tahu jodoh adalah cerminan. Ia percaya kelak akan mendapatkan orang yang pantas untuknya. Kalau nggak ada yang pantas? Ya nggak apa-apa. Tapi dari sekian banyak manusia di bumi, ya masa nggak ada satu pun.

Ia juga menjadi lebih selektif. Meski ingin menikah, ia selalu memukul mundur orang-orang yang tidak sesuai dengan kriterianya. Ia tidak akan membiarkan orang yang tidak bisa memberikan kepastian mengenai pernikahan masuk ke dalam hatinya. Hanya keledai yang masuk ke lubang yang sama dua kali.

Ia tidak ingin punya pacar hanya demi mengisi kekosongan. Ia punya banyak pekerjaan yang menguras waktu dan pikirannya.

Kalau kata Miley Cyrus, i can buy myself flowers.

Write my name in the sand.

Take to myself for hours.

Say things you don't understand.

I can take myself dancing.

And i can hold my own hand.

Alma bisa melakukan semuanya sendiri.

Deep Talk Before Married [TAMAT]Where stories live. Discover now