33. Marriage Rules (END)

5.3K 341 31
                                    

Hari ini, Alma menghabiskan banyak waktu bersama Gia dan Diana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini, Alma menghabiskan banyak waktu bersama Gia dan Diana. Ini satu bulan menjelang tanggal pernikahan Diana dan dia sibuk melakukan perawatan pra nikah. Mereka juga pergi berbelanja.

Mereka baru saja selesai merawat rambut mereka dan kini bersiap untuk spa. Mereka tertelungkup di dipan yang berbeda dan dipisahkan tirai. Mereka membiarkan terapis memijat mereka mulai dari kaki.

Alma dan Bara sudah menentukan tanggal pernikahan. Itu hanya berselang tiga bulan dari tanggal pernikahan Diana. Mereka akan menikah awal tahun besok. Memang terlalu cepat, tapi Bara terus menuntut untuk secepatnya.

"Doain gue, ya, biar bisa cepat nyusul kalian." kata Gia. Ia menatap ke arah Alma dan Diana di sampingnya.

"Pasti, Gi." kata Diana.

"Tenang aja, Gi. Jodoh tuh benar-benar rahasia Tuhan. Awal tahun ini, gue mana kepikiran bakal bisa nikah tahun besok. Jodoh juga belum kelihatan." kata Alma, "tapi Bara datang tiba-tiba. Mungkin jodoh lo juga begitu dan prosesnya akan secepat gue juga."

"Amin." kata Gia.

Mereka melanjutkan obrolan mengenai persiapan pernikahan Diana yang sudah sembilan puluh persen. Alma juga memberitahu apa saja yang sudah mulai ia persiapkan. Gia mendengarkan dengan seksama dan sesekali memberikan pendapat.

Mereka melakukan serangkaian perawatan di salon itu hingga sore. Rambut mereka wangi dan sudah tertata dengan rapi, tubuh mereka terasa enteng dan rileks. Ini mendekati hari pernikahan Diana, tapi Alma dan Gia ikut melakukan perawatan itu. Orang-orang di salon pasti mengira memang bertiga adalah calon pengantin.

Saat keluar dari salon, ketiganya melihat Bara yang sudah menunggu. Lelaki itu baru selesai dengan sesinya dengan psikiater dan datang untuk menjemput Alma.

Setelah berbasa-basi sebentar, mereka berpisah di parkiran. "Salam buat Iras, ya." kata Bara pada Diana yang langsung mengangguk sambil tersenyum. Ia membuka pintu penumpang untuk Alma dan melesak di belakang kemudi.

"Gimana hari ini?" Ia bertanya saat mobilnya keluar dari pelataran salon.

"Seru banget." kata Alma, "Diana yang mau nikah, tapi aku ikutan senang juga."

"Gia gimana?" Bara bertanya. Gia adalah satu-satunya dari mereka yang jangankan rencana menikah, pacar pun belum punya.

Alma langsung menatap Bara, "aku sama Diana tadinya juga sempat nggak enak gitu ngomongin rencana pernikahan. Tapi malah Gia yang sering nanya-nanya. Dia baik-baik aja sih. Malah ikut senang juga." ujarnya.

Bara mengangguk. Ia mengambil sebelah tangan Alma dan meremasnya pelan, "kamu wangi banget." Ia melirik dan melihat gadis itu tersenyum. "aku udah beli makan. Kita makan di apartemen kamu aja, ya."

Alma mengangguk. Perjalanan itu memakan waktu setengah jam lebih sepuluh menit. Sesaat setelah sampai ke unitnya, Alma langsung masuk ke dalam kamar untuk menaruh beberapa barang belanjaannya sementara Bara pergi menuju dapur.

Deep Talk Before Married [TAMAT]Where stories live. Discover now