19. Tulips

2.3K 323 32
                                    

Pagi ini, perawat masuk ke ruangan Radit dan memberitahu bahwa dia sudah bisa pulang

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Pagi ini, perawat masuk ke ruangan Radit dan memberitahu bahwa dia sudah bisa pulang. Ada Iras dan Alma di ruangan itu.

“Gue urus administrasi dulu.” kata Iras. Alma mengangguk. Ia membereskan beberapa barang Radit dan memasukkannya ke tas.

Radit keluar dari kamar mandi setelah membersihkan diri. Ia berdiri di depan Alma yang sedang mengosongkan nakas. 

“Al, makasih banyak, ya.” kata Radit. Alma mengangguk pelan. “aku serius sama kata-kataku waktu itu.” lanjutnya.

Alma menengadah. 

“Kalau kamu nggak bahagia sama hubungan kamu, kamu bisa kembali sama aku.” katanya, “ayo menikah, punya anak, dan bangun keluarga kecil seperti yang kamu inginkan.” tambahnya. 

Alma terpaku. Ia melihat kesungguhan dalam tatapan lelaki itu. Bagaimana mungkin Radit yang ia kenal selama lebih dari sepuluh tahun, yang tidak pernah ingin menikah kini menawarkan sebuah ikatan pernikahan padanya.

“Maaf. Setelah ini, aku harap kita nggak pernah ketemu lagi. Aku minta jangan temui aku dengan alasan apapun. Kalau kita nggak sengaja ketemu, kita bisa bersikap seolah-olah kita nggak kenal satu sama lain.” kata Alma, “aku akan blokir nomor kamu. Aku harap kamu melakukan hal serupa. Apa yang aku lakukan belakangan ini, nggak akan mengubah apapun.” terang Alma. Ia melihat air wajah Radit berubah. 

“Aku cuma mau bilang kalau tawaranku akan berlaku sampai kapanpun.” ujar Radit. 

“Sekarang atau nanti, bahagia ataupun nggak, aku nggak berminat sama tawaran kamu.” tandas Alma. Ia ingin menutup semua pintu kali ini. Ia tahu kesalahannya begitu besar karena membiarkan rasa kasihan memengaruhinya. Ia berjanji hal ini tidak akan terjadi lagi. Tidak dengan Radit ataupun orang lain. 

*** 

“Lihat nilai SGPT dan SGOT ini…” Telunjuk Bara menuding sebuah angka dihasil lab darah atas nama Ayra, “kalau nilai-nilai ini masih di bawah nilai rujukan, berarti masih aman.” Bara melihat Ayra mengangguk di depannya. “tugas kita, pantau kalau nilai itu tiba-tiba naik. Itu kenapa kamu harus cek darah per tiga bulan sekali.” 

“Tapi, meski nilai-nilai ini melebihi nilai rujukan, bukan berarti virus kamu aktif. Kalau kamu lagi sakit, itu juga bisa bikin nilai-nilai ini tinggi.” ujarnya, “cara kita mastiin virus kamu aktif atau nggak, dengan cek darah lagi. Kalau kamu sembuh, nilai ini akan turun. Tapi kalau setelah cek darah beberapa kali nilainya tetap naik, virus kamu kemungkinan aktif. Kamu harus terapi obat-obatan.” 

Ayra mengangguk. Lebih tenang setelah mendengar penjelasan Bara yang panjang lebar.

“Ada pantangan nggak, Bar?” Ayra bertanya. 

“Nggak ada.”

“Jadi aku benar-benar nggak perlu obat?” 

Bara menggeleng, “aku resepin vitamin aja nanti.” katanya, “kalau tiba-tiba kamu ada keluhan mual, muntah, kuning, urine berubah warna, langsung ke sini, ya.” 

Deep Talk Before Married [TAMAT]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon