Kata Pengantar

345 38 14
                                    

Sebelum itu, aku mau pamer sedikit.

Sebelum itu, aku mau pamer sedikit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dibikin di Canva dengan ala kadar.

Gak kerasa sudah tua juga akun ini, tapi tidak setua aku wkwkwk

Untuk mengisi penuaan ini, aku bikin novel baru dengan genre yang sudah kalian tebak sejak awal. Ya, fantasi.

Kenapa aku tulis cerita fantasi terus? Entah, setiap kali coba tulis cerita sederhana, macam nulis diary aja eh malah belok mulu ke dunia perdukunan eh, maksudnya keajaiban dunia ajaib.

Bicara soal dunia ajaib, aku ingin menciptakan cerita yang terinspirasi dari beberapa keanuan dari berbagai dunia. Euhm, bagi kalian yang sudah tahu beberapa keanuan mungkin bisa menebak sejumlah cerita yang akan kuangkat nanti. Kuharap kalian tidak pernah lupa kisah dongeng sosmed eh maksudnya kisah mistis yang pernah didengar dulu. Bisa ditebak kalau dunia di cerita ini bakal sangat indah seperti dunia dongeng.

Apa? Kau bilang "Hidup itu tidak seindah di dunia dongeng"? Emang dongeng pernah indah?

Kata makhluk yang dulu baca dongeng tentang anak yang dikutuk jadi batu, kisah anak yang mati kedinginan akibat tidak menjual korek api sesuai target, kisah kakak tiri jahat yang motong kakinya supaya sepatunya muat, kisah seorang anak yang demen hisap jempol sampai jempolnya putus, putri duyung yang mati jadi buih akibat gebetannya gak peka (eh ini gak buruk-buruk amat sih), kisah tentang binatang yang menginvasi peternakan lalu diubah jadi Peternakan Binatang–eh, ini mah novel satire, bukan dongeng! Ah, intinya gitulah. Paham sendiri lah kalian.

Kenapa aku mau bikin novel baru? Ya, karena aku mau. Alasan lain, karena aku ingin mencoba hal baru, yaitu dengan memodifikasi apa yang kutahu selama ini, supaya sesuai dengan isi hati kali ini. Bagi yang kenal dekat denganku, pasti tahu dong gimana model ceritanya nanti.

Nah, cerita kali ini menggunakan sudut pandang orang pertama, tapi banyak bab yang memiliki cerita yang berbeda. Cuma ada satu kesamaan dari seluruh makhluk di cerita ini. Kebetulan, mereka akan dijumpai sosok berupa manusia berkepala bunga.

 Kebetulan, mereka akan dijumpai sosok berupa manusia berkepala bunga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi oleh Nikita Yuana

Kenapa aku pakai sudut pandang manusia alih-alih makhluk ini? Karena dia manusia, supaya pembacaku yang manusia juga paham ceritanya (kata seseorang yang pernah nulis cerita pakai sudut pandang sayur) ehem, maaf ngelantur.

Cerita kali ini, berlatar di dunia fiktif tentunya. Karena aku malas riset tentang dunia kita di bumi, di galaksi Bimasakti maupun Andromeda (bukan nama geng becak) alhasil aku bikin semua sendiri dan ngatur sendiri. Untuk budaya yang diangkat, akan diambil inspirasi dari ... nanti lihat sendiri karena aku pun anu.

Cerita ini ditulis karena perspektif anehku terkait tumbuhan. Kupandang mereka sebagai makhluk hidup yang tidak hidup di saat yang sama. Ya, mereka makan dan berkembang biak, tapi tidak bersuara dan mageran hingga orang yang tidak tahu pun bisa mengira itu benda mati. Lantas, kenapa kupilih bunga sebagai tokoh utama? Ya, kalian mungkin akan menemukan jawabannya setelah membaca cerita ini.

Nah, karena mulai kepanjangan, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih bagi kalian yang memilih untuk membaca cerita ini. Kuharap karya ini dapat menghibur waktu kalian. Sekian, terima kasih.

Kiprang,
Maret 2023


Wonderful World of Flower [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang