Rebirth: Legend of the Duke's Son (权门毒后)

Chapter 12

Konflik Internal

Tidak peduli di era apa, gosip dan rumor seperti pisau tajam yang tak terlihat. Di masa lalu, Liu Shuhan dan orang-orangnya adalah yang terbaik dalam menggunakannya, tapi sekarang, Shen Liang mengembalikannya. Seperti yang diharapkan, setelah siang dan malam, ada beberapa versi rumor tentang istri kedua Duke Dongling yang diam-diam menganiaya putra sah dari istri pertama. Itu hampir menyebar ke seluruh kota kekaisaran. Liu Shuhan dan lainnya yang mendapat berita di pagi hari sangat marah sehingga mereka hanya ingin mencabik-cabik hati Shen Liang.

Ny. Tua itu masih hidup, dan mereka belum membagi keluarga sekarang. Jadi kecuali putra pertama dan seluruh keluarganya, putra kedua dan ketiga serta semua keluarganya tinggal di sini. Dibandingkan dengan kemarahan Liu Shuhan, istri putra kedua dan putra ketiga sangat senang melihat itu, hanya berharap Shen Liang bisa mencabik-cabik ibu dan kedua putrinya itu. Sejak zaman kuno, sulit bagi kakak/adik ipar perempuan untuk bergaul, dan situasi seperti ini sangat serius di mansion Duke Dongling. Alasan utamanya adalah Shen Ruiting bukanlah putra kandung dari nyonya tua. Ini cerita yang panjang. Sejak nyonya tua menikah dengan mansion, dia tidak bisa hamil, ditambah lagi, dia adalah wanita pencemburu, jadi dia juga tidak akan membiarkan para selir itu hamil. Bertahun-tahun kemudian, sang duke tua kembali dengan menggendong seorang anak, mengatakan bahwa itu adalah anak wanitanya yang lain. Nyonya tua yang sudah berusia dua puluhan sangat marah bahkan sampai batuk darah, tapi tidak punya pilihan selain menempatkan anak itu dengan namanya dan menjadi putra sah mereka. Kemudia, duke tua itu langsung menganugerahkan gelar itu kepadanya.

Yang mengejutkan semua orang, nyonya tua itu segera hamil dan melahirkan dua kali. Namun, Shen Ruiting sudah menjadi putra tertua dan cukup menjanjikan ketika dia besar nanti. Nyonya tua tidak dapat menemukan alasan untuk meminta duke tua menghapusnya, jadi dia hanya bisa melihatnya mengambil alih posisi sebagai putra tertua sahnya. Namun, Shen Ruiting cukup berbakti padanya. Kecuali untuk menikahi Wei Zeqian saat itu, dia tidak pernah menentangnya selama ini.

Di bawah premis seperti itu, bagaimana mungkin hubungan antara menantu perempuan tertua dan menantu perempuan kedua dan ketiga bisa rukun?

"Nenek, kamu makan."

Sekitar pukul delapan pagi, di kompartemen kecil halaman Hexiang, keluarga ketiga putra berkumpul. Shen Wang, putra kedua Shen Ruiting, putra kedua dari nyonya tua, baru berusia delapan tahun, mengambil sepotong kue dan mengirimkannya ke mulut nyonya tua itu. Nyonya tua geli, menahannya tertawa: "Oh, cucu laki-lakiku yang baik, kamu benar-benar peduli pada nenek, tidak seperti seseorang yang hanya membuatku kesal sepanjang hari."

Saat berbicara, nyonya tua itu melirik Liu Shuhan dengan penuh arti, menyiratkan rumor di luar.

Senyum di wajah Liu Shuhan dan putrinya membeku pada saat bersamaan, tapi segera kembali normal. "Apakah kamu masih marah pada Xiaowu?"

TN: Wu - merujuk pada Shen Liang, karena Wu secara harfiah berarti lima, Shen Liang adalah tuan muda kelima

Yah, Liu Shuhan bukan hanya menantu perempuan tertua dari nyonya tua, tapi juga keponakan jauhnya. Ini adalah salah satu alasan mengapa dia bisa menikah dengan mansion ketika Shen Ruiting hanya memiliki Wei Zeqian di hatinya.

"Kakak perempuan ipar tertua, Xiaowu masih anak-anak. Bagaimana mungkin dia tidak pulang ketika dia menemukan hal semacam itu?"

Sebelum nyonya tua mengatakan apa-apa, Zhao Lan, istri putra kedua Shen Ruiqing, berkata dengan sinis. Jelas bahwa Liu Shuhan bermaksud menyalahkan Shen Liang. Bagaimana dia bisa membiarkannya keluar dari situ?

Istri putra ketiga Lv Yang bergema dengan tergesa-gesa: "Ya. Meskipun Xiaowu bukan putra kandungmu, dia masih putra sah. Sebenarnya, dia lebih mulia daripada Xiao'er dan Qiang'er. Apakah kamu tidak takut itu  Shen Da akan bergegas kembali dari perbatasan dan membunuhmu? Dengan Yang Mulia dan kakak laki-lakiku mendukungnya, bahkan jika dia benar-benar membunuhmu, dia tidak akan dihukum, kurasa."