Rebirth: Legend of the Duke's Son (权门毒后)

Chapter 110

Mengancam Ayahnya (1)

Jika Shen Ruiting sedikit tenang dan pergi untuk memeriksa penampilan bayinya dengan hati-hati, dia mungkin menemukan bahwa dia sangat mirip dengan Shen Da ketika dia masih kecil. Sayangnya, di hadapan Shen Liang, dia tidak pernah bisa tetap tenang. Setiap kali dia melihat wajahnya, hal pertama yang dia pikirkan adalah istri tercintanya yang meninggal karena metrorrhagia.

"Bawa bayinya keluar dan berikan pada Paman Fu."

Setelah membujuk bayi itu untuk tidur, seandainya dia terbangun oleh pertengkaran mereka lagi, perintah Shen Liang dengan suara rendah.

"Hm, aku akan segera kembali."

Melihatnya dan kemudian Shen Ruiting ragu-ragu, Lei Zhen mengambil bayi itu dan berjalan keluar. Shen Liang kemudian berbalik dan berkata kepada Shen Ruiting: "Aku akan membesarkan anak ini. Jika kamu tidak setuju, aku akan pindah. Ketika kakek dan orang-orangnya kembali, aku akan memintanya untuk membantuku memindahkan daftar rumah tanggaku ke keluarga Wei, dan mengubah nama belakangku menjadi Wei mengikuti daddyku. Mulai sekarang, aku tidak akan berurusan dengan mansion duke Donglingmu."

"Beraninya kau?"

Shen Ruiting, yang sudah sangat dingin, tiba-tiba api yang berkobar naik lagi. Bahkan jika dia berharap dia tidak akan pernah bisa muncul di hadapannya, tapi di mata orang luar, dia selalu menjadi putra sah dari mansion. Jika dia benar-benar pindah, ludah warga sipil bisa menenggelamkan mereka, belum lagi dia akan tinggal bersama keluarga Wei. Selama dia memikirkan ayah mertuanya yang tidak masuk akal, dia bahkan merasa tulangnya sakit. Saat itu, dia sering dipukuli olehnya, dan beberapa kakak laki-laki iparnya. Tulang tuanya benar-benar tidak tahan siksaan mereka. Tapi yang paling dia takuti tetaplah daddy mertuanya. Dia tidak pernah memukulnya, tapi setiap kali dia ditatap oleh sepasang mata lembut itu, dia merasa malu, hanya berharap daddy mertuanya bisa mencambuknya seperti ayah mertuanya. Jika dia membiarkan Shen Liang membawa cerita di depan mereka, seluruh mansionnya mungkin akan dihancurkan oleh mereka.

"Kamu bisa mencoba dan melihat apakah aku berani atau tidak."

Nada suara Shen Liang tenang, tapi dengan ancaman yang tak terselubung di matanya. Selama dia berani mengatakan tidak, dia akan segera pindah. Tentu saja, niatnya bukan untuk pergi secara sukarela untuk memberi tempat bagi Liu Shuhan dan dua istri lainnya. Sebelum kakak tertuanya kembali, dia akan membantunya menjaga mansion dan gelarnya.

"Kau, kau, kau..."

Shen Ruiting sangat marah sehingga dia menunjuk ke arahnya dengan jari gemetar tetapi tidak tahu harus berkata apa. Melihat itu, Shen Liang tidak terburu-buru. Dia dengan santai menemukan kursi dan duduk, tapi tangan kirinya dengan lembut menggosok gelang jiulong di pergelangan tangan kanannya. Jika Shen Ruiting berani memukulnya lagi, dia tidak akan menunjukkan belas kasihan.

"Bajingan!"

Setelah menahan amarahnya cukup lama, Shen Ruiting hanya bisa meraung. Dia mengambil napas dalam-dalam beberapa kali dan kemudian berteriak: "Dari mana anak itu berasal? Apakah kau dan seseorang ..."

Shen Ruiting tidak mengucapkan kata perzinahan, tapi ekspresinya cukup untuk menggambarkan segalanya.

Shen Liang memandangnya seolah-olah dia sedang melihat orang idiot: "Jika dia adalah anakku dan orang lain, aku kira aku akan dimasukkan ke dalam kandang dan dibuang ke kolam oleh istri keduamu. Dalam beberapa tahun terakhir, dia tidak lupa mengirim orang-orangnya untuk memantauku. Mammy sering menganiayaku, dan membiarkanku melakukan segala macam pekerjaan yang kasar dan melelahkan. Aku harus berterima kasih kepada daddyku karena telah memberkatiku di dunia lain sehingga aku selamat."

Kata-katanya bisa dikatakan sarkastik dan tanpa ampun.

"Kau..."

Pupil Shen Ruiting menyusut. Apakah itu benar?

"Jangan memberiku kesan bahwa kau tidak tahu apa-apa. Aku khawatir aku akan merasa sakit. Duke Shen, aku tinggal di rumah ini hanya karena kakak tertuaku belum kembali. Aku tahu kau tidak ingin melihatku, tapi aku juga tidak ingin melihatmu. Jika kau mau, kita bisa hidup damai, selama kamu tidak menunjukkan wajahmu di hadapanku. Dan aku juga tidak akan mengganggumu."

Selama dia bisa memegangnya, dia juga akan senang.

Ejekan di sudut mulut Shen Liang tidak pernah pudar. Dia tahu lebih baik dari siapa pun betapa kejamnya dia demi Liu Shuhan dan yang lainnya. Mereka akan memiliki banyak kesempatan untuk menyilangkan pedang di masa depan.

"Jangan membuat sindiran di depanku."

Berkat kata-katanya, Shen Ruiting sedikit tenang, tetapi nadanya masih kurang baik. "Aku tidak peduli dari mana anak itu berasal. Kirim dia segera. Kamu adalah Shuang'er yang belum menikah. Bagaimana rasanya membesarkan anak? Siapa yang berani menikahimu di masa depan?"

Jika bukan karena dia takut kakak tertua Shen Liang akan lebih menyalahkannya ketika dia kembali di masa depan, dia berharap bisa segera mencarikannya suami, sehingga dia tidak akan muncul dari waktu ke waktu untuk membuatnya kesal.

"Aku tidak akan pernah mengirim anak itu pergi. Adapun apakah seseorang berani menikah denganku, kamu seharusnya lebih tahu dariku, bukan?"

Hari ini, belum lagi anak itu bukan miliknya, bahkan jika itu benar-benar miliknya, ada banyak pria yang ingin menikah dengannya. Sama seperti di kehidupan sebelumnya, reputasinya membuatnya seperti tikus di selokan. Bukankah dia masih istri pertama dari pangeran keempat? Orang-orang itu menginginkan kekuatan di belakangnya, bukan dia. Mungkin hanya Pei Yuanlie yang benar-benar menyukainya.

“…”

Shen Ruiting tidak bisa berkata apa-apa, karena apa yang dia katakan itu benar, terutama setelah dia membuat keributan di mansion Puteri Besar. Hanya dalam beberapa hari, lebih dari sepuluh keluarga bertanya kepadanya tentang pernikahan, yang semuanya adalah keluarga bangsawan teratas di kota kekaisaran. Selain itu, dia secara tidak jelas merasakan bahwa bahkan para pangeran tampaknya telah menunjukkan minat padanya, apalagi Yang Mulia Qingping telah melamarnya dengan cara yang begitu terkenal. Dia benar-benar tidak akan khawatir tentang itu.