Rebirth: Legend of the Duke's Son (权门毒后)

Chapter 60

Disini Yang Mulia Qingping! (2)

"Aku tidak menyangka Jenderal Shen memiliki adik laki-laki yang begitu cantik, bahkan jantungku berdebar-debar."

Jing Xiran tidak hanya memiliki senyum yang lembut, tapi juga sangat tampan. Bahkan ketika dia berdiri dengan Pei Yuanlie, dia tidak inferior. Di kota kekaisaran, tidak sedikit orang yang mengaguminya selain Pei Yuanlie. Oleh karena itu, ketika kata-kata pujian itu jatuh, Shen Liang langsung merasa bahwa banyak orang sepertinya ingin menelannya hidup-hidup.

"Duke Jing, kamu benar-benar membuatku tersanjung."

Jika Shen Liang hanya secara tidak sadar menjauhkan diri darinya sebelumnya, maka sekarang dia memutuskan untuk menjauh darinya. Mereka baru saja mengenal satu sama lain dan dia sudah mengatur banyak musuh untuknya. Jika mereka terus menjalin kontak di masa depan, bukankah suatu hari nanti dia akan dibenci sampai mati.

"Yang Mulia Qingping, Duke Jing."

Tidak tahu apakah dia membantu Shen Liang, Xiang Qing mengambil inisiatif untuk bergabung. Shen Liang diam-diam pindah. Tepat saat dia akan keluar dari lingkaran tiga 'pelaku kejahatan', mata Pei Yuanlie meliriknya, membuatnya berhenti berpikir untuk melarikan diri. Melihat ketiga orang itu dan kemudian Shen Xiao dan orang-orangnya yang telah menatap mereka, Shen Liang tidak punya pilihan selain berdiri diam untuk sementara, terus menanggung tatapan iri dan cemburu dari sekitarnya.

"Shen Liang, apakah kamu mengenal Yang Mulia Qingping dan Duke Jing?"

Saat Xiang Qian dan Jing Xiran berbicara, Xiang Zhuo diam-diam pindah ke sisi Shen Liang.

Mengikuti kata-katanya, Shen Liang menatap Pei Yuanlie dan Jing Xiran, berkata dengan acuh tak acuh: "Aku cukup beruntung telah bertemu Yang Mulia Qingping dua kali dan Duke Jing untuk satu kali."

"Itu bagus, itu bagus."

"Huh?"

Mendengar itu, Xiang Zhuo menghela nafas panjang. Shen Liang menatapnya dengan aneh. Apa maksudnya?

Ketika dia menyadari tatapannya, telinga Xiang Zhuo mulai memerah. Dia memandang Shen Liang dan ingin mengatakan sesuatu tapi berhenti untuk berpikir dua kali. Setelah itu, dia berbalik dan diam-diam melirik Jing Xiran. Mengikuti pandangannya, Shen Liang sedikit mengangkat alisnya. Oh ayolah! Xiang Zhuo menyukai Jing Xiran? Kenapa dia menyukai harimau yang tersenyum seperti itu?

Tampaknya Shen Liang telah lupa bahwa di kehidupan sebelumnya, bukankah dia sendiri juga tersesat dalam senyum palsu seseorang yang lembut dan anggun? Pria muda mana yang tidak memiliki perasaan terhadap seseorang seperti Jing Xiran yang sangat tampan dan memiliki latar belakang yang luar biasa?

Menepuk bahunya, Shen Liang berkata dengan suara rendah: "Bro, kamu memiliki banyak saingan cinta."

“...”

Sudah terlihat? Sangat jelas?

Menyipitkan matanya, Xiang Zhuo tidak terlalu gugup. Dia tidak khawatir Shen Liang akan membocorkannya. Bukan hanya itu, sepertinya cinta rahasianya selama bertahun-tahun akhirnya menemukan jalan keluarnya. Dia berkata dengan suara rendah: "Duke Jing itu baik. Liangliang, apakah menurutmu jika aku meminta ayahku untuk berinisiatif pergi ke Mansion Huaiyang untuk membicarakan tentang pernikahan, apakah Duke Jing akan setuju?"

“...”

Kali ini, giliran Shen Liang yang merasa terdiam. Kenapa dia tiba-tiba melompat ke pernikahan? Dia tidak tahu apakah pria itu akan setuju atau tidak, tapi dia tahu bahwa jika ini bocor, Xiang Zhuo tidak akan pernah mengalami hari yang tenang. Meskipun Kerajaan Qing terbuka secara kompetitif untuk hubungan dan pernikahan, seorang Shuang'er yang mengambil inisiatif untuk membuat lamaran pasti akan menjadi target kritik publik, terutama pihak lain adalah menantu laki-laki ideal dari keluarga besar itu.

"Xiaowu, apakah kamu mengenal Yang Mulia Qingping?"

Tidak tahu kapan, Shen Yang tiba-tiba datang ke sisi mereka. Bersamaan dengannya, Shen Xiao dan Shen Qiang, yang memiliki ekspresi aneh di wajah mereka, juga datang. Kecuali yang lebih muda, Shen Wang, yang tidak datang bersama, generasi muda keluarga Shen semuanya ada di sini.

"Tidak. Saat aku dikejar oleh para bandit hari itu, Yang Mulia menyelamatkanku secara tidak sengaja."

Melirik ke arahnya pada kakak laki-laki dan adik perempuan itu, Shen Liang menunjukkan secercah cibiran di sudut bibirnya. Meskipun dia tidak tahu kenapa Pei Yuanlie tiba-tiba datang untuk mengungkap hubungan mereka, dia percaya bahwa dia harus memiliki alasan, dan tidak ada alasan baginya untuk tidak bekerja sama. Dengan dukungan Yang Mulia Qingping, setidaknya beberapa kucing dan anjing liar yang tidak dikenal tidak akan mendatanginya dengan santai di masa depan. Tadi sangat menyenangkan!

"Tidak heran."

Shen Yang mengangguk dan mengintip Shen Xiao dan Shen Qiang dengan gembira. Pada hari itu, ketika Shen Liang kembali dengan mayat-mayat itu, mereka penasaran bagaimana dia melakukannya. Bagaimanapun, dia berbeda dari Shen Da. Dia tidak pernah belajar seni bela diri. Dalam lima tahun terakhir, kehidupan di pedesaan juga membuatnya lemah. Dia seharusnya merasa beruntung bisa lolos dari cengkeraman para bandit. Bagaimana dia bisa membunuh mereka? Jika Yang Mulia Qingping ada di antara mereka, maka semuanya akan masuk akal.

Sialan Yang Mulia Qingping!

Dibandingkan dengan wajah 'aku mengerti' Shen Yang, Shen Xiao terlihat sangat kesal. Rencana mereka sempurna. Jika bukan karena campur tangan Yang Mulia Qingping, reputasi Shen Liang akan hancur dan pamannya telah membuat kemajuan pesat dalam kariernya. Bagaimana mungkin dia masih memiliki kesempatan untuk berkeliaran di sini dan membuat paman dan ibunya terkenal?

Orang yang sama kesalnya dengan dia adalah Shen Qiang. Di masa lalu, kemanapun dia pergi, sebagai wanita tercantik di kota kekaisaran, dia selalu menjadi fokus. Tapi sekarang, siapa lagi yang memperhatikannya? Sebelumnya, dia sengaja membawa putri sah Marquis Jiangmen yang paling pencemburu dan bodoh ke sini, untuk mempermalukannya di depan semua orang. Tapi apa yang terjadi kemudian? Tidak hanya Xiang Zhuo yang membelanya, tapi juga Yang Mulia Qingping yang selalu superior menonjol untuknya. Kenapa semua orang harus berbicara untuk bajingan yang daddynya telah mati?

Jika memungkinkan, Shen Qiang akan menerkamnya dan menggigitnya sampai mati.

Meski tidak sejelas Shen Qiang, Shen Qiao dan Shen Jing juga merasa tidak adil. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menjaga karakter yang suci dan mulia, dan tidak pernah gagal dalam permainan sitar, catur, kaligrafi dan melukis. Untuk apa itu? Bukankah karena itu mereka bisa memiliki lebih banyak pilihan? Bukankah untuk itu mereka dapat bertemu dengan orang-orang yang lebih terhormat dan memiliki masa depan yang cerah? Tapi Shen Liang membuatnya begitu mudah. Baik Yang Mulia Qingping dan Duke Jing adalah pria lajang teratas di kota kekaisaran.

"Shen Liang."

Xiang Qing berbalik dan berjalan langsung ke Shen Liang. Berdiri di depannya, dia tersenyum ramah dan berkata: "Aku teman kakak laki-lakimu. Sepertinya Zhuo juga menyukaimu. Ayo bersenang-senang dengan kami saat kamu punya waktu."

Mungkin karena mencintaiku, mencintai anjingku, Shen Liang dapat merasakan sikap ramah Xiang Qing yang sesungguhnya.

"Oke, aku akan pergi mengunjungi mansionmu suatu hari nanti, lordku."

"Hehe... Jangan panggil aku seperti itu. Jika kamu tidak keberatan, panggil saja aku Kakak Qing."

Tidak menyangka adik laki-laki Shen Da begitu sopan, Xiang Qing juga menyukainya tanpa alasan.

"Kakak Qing."

Shen Liang bukanlah tipe orang yang pemalu. Karena pihak lain adalah teman kakak laki-lakinya, dia pantas memanggilnya Kakak Qing. Tapi yang tidak dia ketahui adalah senyum di wajah seseorang menghilang dalam sekejap saat dia memanggilnya (XQG) itu. Suhu di sekitar mereka turun tajam. Satu-satunya yang memperhatikan Jing Xiran ini tersenyum penuh minat dan hanya ingin segera menanyai temannya tentang hal itu.

"Yang Mulia, Duke Xiang, Duke Jing, silakan lewat sini."

Seorang kasim tiba-tiba berlari mendekat, membungkuk dengan hormat kepada mereka bertiga, dan menatap Shen Liang dengan penuh arti.

Akhirnya dia datang?

Mata Shen Liang menjadi gelap. Dia sepertinya meremehkan Liu Shuhan dan yang lainnya. Jika segala sesuatu di kehidupan sebelumnya hanyalah kebetulan, bagaimana dengan sekarang? Bagaimana menjelaskannya?